TRIBUNHEALTH.COM - Kesehatan gigi dan rongga mulut memang perlu kita perhatikan dengan baik, apalagi pada penderita diabetes yang tentu saja harus lebih mewaspadai.
Kondisi gigi dan rongga mulut pada penderita diabetes memang tidak seperti seseorang tanpa diabetes.
Pada penderita diabetes rentan mengalami masalah tidak hanya pada gusi tetapi juga pada gigi.
Dikarenakan produksi air liur berkurang, sehingga self cleansing menjadi tidak ideal yang lalu memicu penumpukan plak pada permukaan gigi dan jaringan lunak dari seluruh permukaan rongga mulut menjadi lebih cepat.
Tak hanya itu saja, pembentukan karang gigi juga menjadi lebih cepat.
Baca juga: Sering Menggunakan Mouthwash karena Mulut Kering pada Penderita Diabetes, Amankah?
Sehingga memicu kejadian karies apabila pasien kurang menjaga oral hygiene dengan baik atau terlambat membersihkan rongga mulutnya.
Selain kejadian-kejadian tersebut termasuk xerostomia, stomatitis, tounge burn (lidah seperti terbakar).
Ketika seseorang sudah terdiagnosa menderita diabetes melitus, maka secara seluler yang terjadi adalah kondisi glukosa yang tinggi pada darah sang penderita bisa menghasilkan AGE yang memicu kejadian perlekatan glukosa dengan protein maupun lemak.
Terkait kondisi kesehatan gigi dan mulut, kita tahu bahwa dalam rongga mulut gigi berada pada jaringan pendukungnya dihubungkan oleh jaringan periodonsium atau jaringan pengikat, yang mana banyak mengandung protein.
Baca juga: Jika Benar Air Liur Penderita Diabet Mengandung Glukosa, Mungkinkah Memperparah Karang Gigi?
Pada kasus ini, kejadian seseorang menderita diabetes melitus di mana AGE-nya terhasil banyak dan memicu kejadian pengikatan antara glukosa, protein dan lemak memicu kejadian collagen crosslink pada area tersebut.
Di mana kolagen pada area tersebut karena mengikat dengan glukosa atau gula, sehingga proses regenerasinya terganggu.
Sementara pada kejadian penderita diabetes, daya pertahanan tubuh pada kejadian masuknya infektan ke dalam tubuh juga menurun.
Ditambah lagi dengan peningkatan sitokin secara seluler memicu kejadian radang yang tak berkesudahan pada area rongga mulut.
Ketika hal tersebut terjadi pada gigi, maka gigi akan mudah sekali terinfeksi, sulit sembuh, mudah goyang dan acap kali lepas sendiri.
Baca juga: Ini Persiapan yang Harus Dilakukan Penderita Diabetes sebelum ke Dokter Gigi
drg. Anastasia mengatakan bahwa kejadian ini banyak sekali pada penderita diabetes melitus.
Kasus lain seperti xerostomia atau mulut yang kering, lidah terbakar atau tongue burn, efek selanjutnya adalah produksi air liur menurun yang darinya bisa memicu kejadian plak menempel lebih banyak atau sulit terbersihkan secara normal.
Sehingga kejadian plak dan karies gigi menjadi lebih meningkat.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)