Breaking News:

drg. Purwandito Sampaikan Saran untuk Orangtua dalam Membiasakan Anak Menyikat Gigi

Ketika ank sudah mulai mengonsumsi makanan, maka sebaiknya orangtua mengajarkan cara menyikat gigi agar terhindar dari masalah gigi berlubang.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com
ilustrasi mengajarkan anak menyikat gigi 

TRIBUNHEALTH.COM - Seringkali ditemui usia anak-anak cenderung malas untuk menyikat gigi.

Padahal gigi yang tidak dibersihkan dapat memicu berbagai masalah, salah satunya gigi berlubang.

Anak yang berusia dibawah 4 tahun, biasanya sangat tergantung dengan orangtua.

drg. Purwandito menekankan, orangtua tidak boleh hanya menyuruh anak untuk sikat gigi saja tetapi orangtua harus ikut mencontohkan.

Ketika mandi atau sebelum tidur, lebih baik orang tua mengajak anak untuk sikat gigi bersama.

Sehingga saat anak yang masih kecil akan berpikiran bahwa sikat gigi adalah kegiatan yang menyenangkan.

ilustrasi mengajarkan anak menyikat gigi
ilustrasi mengajarkan anak menyikat gigi (freepik.com)

Baca juga: Stop Lakukan Gerakan Memutar saat Menyikat Gigi, Dokter Beri Penjelasan Cara Sikat Gigi yang Benar

Ketika anak sudah besar, maka anak akan mandiri dan menganggap sikat gigi bukanlah hal yang harus disuruh oleh orangtua tetapi sudah menjadi kebiasaan.

Apabila sudah menajdi kebiasaan, maka anak akan lebih aware terhadap kesehatan gigi.

Idealnya sikat gigi dilakukan dua kali sehari, yaitu setelah sarapan dan malam sebelum tidur.

Biasanya anak-anak melakukan sikat gigi sebelum berangkat sekolah dan saat mandi sore.

2 dari 2 halaman

Sangat jarang ditemui anak-anak sikat gigi sebelum tidur, karena mereka cenderung merasa malas.

Baca juga: Waktu yang Tepat Ganti Sikat Gigi agar Tak Muncul Keluhan Gigi Sensitif, Simak Kata Dokter Berikut

Kurang menjaga kebersihan gigi dapat menimbulkan masalah seperti gigi berlubang dan karies gigi.

Karies gigi yang tidak dibersihkan akan menumpuk dan emnyebabkan gigi berlubang.

Gigi berlubang yang tidak dilakukan penambalan, lama-kelamaan gigi akan habis bahan bisa menjadi sisa akar.

Jika gigi hanya tersisa akar, maka sisa-sisa makanan akan menempel pada gigi dan bisa menjadi karang gigi.

Karang gigi yang menempel pada gigi bisa masuk ke gusi dan menyebabkan gigi menjadi goyang.

Ketika gigi goyang dan tidak bisa dipertahankan lagi, maka gigi harus dilakukan pencabutan.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Sumsel bersama dengan drg. Purwandito Pujoharjo, Sp.KGA. Seorang dokter gigi RSMH Palembang.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comsikat gigidr. Purwandito Pujoharjo Sp.KGAPerawatan gigi anakgigi berlubang
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved