Breaking News:

Perketat Prokes, Subvarian Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia, Ini Gejala yang Mesti Diwaspadai

Subvarian Omicron XBB telah terdeteksi di Indonesia, masyarakat diminta waspada dan memperkuat protokol kesehatan, terutama memakai masker.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com
Ilustrasi orangtua yang mengajarkan anak untuk patuh prokes 

TRIBUNHEALTH.COM - Subvarian Omicron XBB telah terdeteksi di Indonesia, masyarakat diminta waspada dan memperkuat protokol kesehatan, terutama memakai masker.

Varian XBB menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 yang tajam di Singapura, diiringi dengan peningkatan tren perawatan di rumah sakit.

"Peningkatan kasus gelombang XBB di singapura berlangsung cepat dan sudah mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2," Ujar Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. M. Syahril.

Baca juga: Lima Pilar Terintegrasi yang Dapat Menjadi Fokus Setiap Negara untuk Mengakhiri Pandemi Covid-19

Sejak pertama kali ditemukan, sebanyak 24 negara melaporkan temuan Omicron varian XBB termasuk Indonesia.

Dilansir Tribunhealth.com dari situs resmi sehatnegeriku.kemkes.go.id, kasus pertama XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal, terdeteksi pada seorang perempuan, berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Ilustrasi virus corona varian omicron
Ilustrasi virus corona varian omicron (Pixabay)

 "Ada gejala seperti batuk, pilek dan demam. Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober," jelas dr. Syahril

Menyusul temuan ini, Kemenkes bergegas melakukan upaya antisipatif dengan  melakukan testing dan tracing terhadap 10 kontak erat. Hasilnya, seluruh kontak erat dinyatakan negatif COVID-19 varian XBB. 

Baca juga: Covid-19 Sebabkan Cedera Jangka Panjang pada Otak, Tingkatkan Risiko Stroke hingga Depresi

 Jubir Syahril mengatakan meski varian baru XBB cepat menular, namun fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron.

Kendati demikian negara belum bisa dikatakan aman dari pandemi COVID-19. Sebab berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi. Dalam 7 hari terakhir juga dilaporkan terjadi kenaikan kasus di 24 provinsi.

dr. Syahril meminta masyarakat mengedepankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menghindari kerumunan dan mencuci tangan pakai masker, dan melakukan testing apabila mengalami tanda dan gejala COVID-19.

Ilustrasi mencuci tangan untuk melindungi diri dari penularan Covid-19
Ilustrasi mencuci tangan untuk melindungi diri dari penularan Covid-19 (kompas.com)
2 dari 2 halaman

Selain itu juga menyegerakan vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan proteksi terhadap COVID-19.

“Segera lakukan booster bagi yang belum, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat COVID-19,” terang Jubir Syahril.

Baca juga: Cara Meningkatkan Imun di Masa Pandemi dengan Mengkonsumsi Makanan Sehat

TRIBUNHEALTH

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comprotokol kesehatanOmicronmaskerSingapuradr. Mohammad Syahril Sp.P. MPH Curry Puff Popiah Widi Astutik Fomepizole
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved