TRIBUNHEALTH.COM - dr. Yansen menyampaikan, jika jantung berdebar-debar kemungkinan kaitannya dengan gangguan irama jantung.
Gangguan irama jantung tidak selalu terjadi pada pasien-pasien penyakit usia tua.
Pasien baru lahir, pasien usia muda hingga lanjut usia bisa mengalami penyakit gangguan irama jantung.
Oleh karena itu sangat penting sekali bagi kita untuk mendeteksi lebih dini agar kita bisa mengetahui lebih cepat.
Keluhan dari gangguan irama jantung seperti berdebar-debar dan rasa tidak nyaman.
Dalam kondisi istirahat jantung berdetak kencang, padahal tidak ada pencetus sama sekali.
Baca juga: Adakah Gejala Lain dari Aritmia Jantung? Berikut Penjelasan dr. Yansen Sp.JP
Padahal tidak sedang emosi, setelah beraktivitas atau mengalami keluhan lain.
Jika dalam kondisi istirahat tetapi jantung berdebar kencang, kita wajib curiga dengan gangguan irama jantung.
Gangguan irama jantung ada yang bawaan sejak lahir, keturunan, dan ada juga yang didapat artinya penyakit-penyakit yang didapat bukan sejak lahir.
Misalnya dengan darah tinggi, merokok, sering konsumsi alkohol, dan juga pada pasien yang memiliki riwayat serangan jantung adalah gangguan irama yang didapatkan, bukan dari bawaan.
Tetapi ada juga gangguan irama jantung dari bawaan.
dr. Yansen menyampaikan, gangguan irama jantung di usia muda rentang usia di bawah 35 tahun biasanya dari bawaan.
Baca juga: Penyebab Minum Kopi Bisa bikin Jantung Berdebar, Simak Kata dr. Mega Febrianora, Sp. Jp, FIHA, FAPS
Pada pasien yang berusia di bawah 35 tahun dengan keluhan gangguan jantung, bahkan sampai henti jantung biasanya dikarenakan gangguan irama jantung.
Apabila usia lebih dari 35 tahun dan memiliki keluhan jantung biasanya karena penyumbatan atau jantung koroner.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Yansen, Sp.JP (K). Seorang konsultan kardiologi intervensi & aritmia.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)