TRIBUNHEALTH.COM - Aritmia adalah penyakit yang terjadi pada jantung.
Penderita aritmia akan merasakan irama jantung terlalu cepat pada saat beraktivitas.
Keadaan ini membuat penderita aritmia harus memperhatikan kondisi kesehatannya lebih ekstra.
Baca juga: Selain Sesak Napas, Gagal Jantung Bisa Ditandai dengan Mual hingga Sakit Perut
Banyak yang beranggapan salah satu cara dalam menjaga kesehatan ialah selektif memilih makanan.
Disebutkan bahwa penderita penyakit aritmia tidak diperbolehkan mengonsumsi makanan berlemak.
Benarkah larangan tersebut secara medis?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV, dr. Yansen, Sp. JP (K). menanggapinya.
Berdasarkan penuturannya, makanan berlemak tak perlu dihindari oleh penderita aritmia.
Karena aritmia tidak berhubungan dengan minuman atau makanan yang dikonsumsi.
Baca juga: Efek Jangka Panjang Insomnia Tak Bisa Diabaikan, Sebabkan Penyakit Diabetes hingga Jantung Koroner
Lantaran aritmia terjadi akibat kelainan di struktur atau instalasi listrik jantung pasien.
Berbeda dengan penyakit jantung koroner yang disebabkan oleh timbunan lemak kolesterol.
"Makanya pasien koroner, kita imbau untuk mengurangi makanan berminyak, gorengan, atau santan. Tetapi kalau aritmia tidak ada," sambung Yansen.
Penderita Aritmia
Banyak usia muda dibawah 35 tahun yang terkena aritmia.
Penyakit aritmia pada usia muda ini seringkali disebabkan oleh penyakit bawaan.
Biasanya tanda aritmia pada usia muda ialah gangguan jantung atau henti jantung.
Baca juga: 10 Masalah Kesehatan yang Akan Muncul Jika Terus-terusan Begadang, Obesitas hingga Masalah Jantung
Namun jika lebih dari gejala di atas, biasanya merupakan gejala gangguan penyumbatan atau jantung koroner.
Gejala Aritmia
Aritmia memiliki gejala yang sangat bervariasi. Mulai dari tanpa keluhan sampai keluhan yang sangat berat.
Sejumlah gejala tersebut ialah:
- Detak jantung tidak normal
- Sakit kepala atau pusing
- Sesak napas
- Sakit dada
Baca juga: Tak Hanya Nyeri Dada, Gagal Jantung Bisa Ditandai dengan Gejala seperti Heartburn
- Rasa ingin pingsan
- Keringat dingin
Aritmia berbahaya pada seorang pasien tidak mencapai 5 persen.
Sebagian besar keluhan pasien sangat ringan bahkan tidak ada gejala.
Cara Jaga Kesehatan Jantung
Memiliki jantung yang sehat adalah keinginan setiap manusia.
Dengan jantung yang sehat, maka tanda segala fungsi jantung bekerja dengan baik.
Pentingnya menjaga kesehatan jantung perlu menjadi seruan bagi seluruh masyarakat.
Baca juga: Benarkah Gigi Pria Rapuh Sebelum Usia 30 Tahun Mengindikasikan Penyakit Jantung?
Pasalnya, jika jantung bermasalah maka bisa memicu permasalahan yang mengakibatkan seluruh organ tubuh lainnya ikut terganggu.
Oleh sebab itu, masyarakat perlu rutin melakukan pemeriksaan jantung.
Jangan sampai baru melakukan pemeriksaan setelah mendapati ada keluhan pada area jantung.
Ketentuan ini juga berlaku pada masyarakat usia muda.
"Merasa masih sehat, hidup sehat dan tidak merokok serta minum alkohol, kita tetap harus check up."
"Kadang kala kita nggapernah tahu kalau ternyata ada penyakit," ucap Yansen.
Baca juga: 15 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Jantung, Termasuk Hati dan Ikan Tinggi Omega 3
Penjelasan dr. Yansen, Sp. JP (K). ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)