TRIBUNHEALTH.COM - drg Anastasia mengatakan, berbicara tentang kerapuhan gigi tentu harus diketahui batasannya, apakah rapuh dalam pengertian material gigi hancur dengan sendirinya ataukah karena ada penyebab lain.
Misalkan akibat habbit ataukah penyakit-penyakit yang terjadi pada jaringan keras gigi, hingga mencapai jaringan terdalam gigi yaitu jaringan pulpa yakni penyakit gigi dan jarngan pendukungnya.
Kita harus bisa memilahnya, apa yang dimaksud dengan kerapuhan gigi.
Kadangkala masyarakat awam tidak begitu mudah membedakan, apakah gigi yang rapuh ini akibat gigi yang memang sudah bermasalah sebelumnya ataukah hal lain.
Hal lain ini juga belum diketahui apakah gigi tersebut sempat pecah atau fraktur, ataukah mengalami hal-hal lain.
Baca juga: Sering Scalling Bisa Picu Gigi Rapuh dan Mudah Terkikis? Ini Pernyataan drg. Zaida Dahlia Wattimena
Tetapi pada prinsipnya, kerapuhan gigi yang paling sering diakibatkan oleh anomali berupa penyakit atau gangguan kesehatan pada jaringan gigi termasuk jaringan pendukung gigi, mayoritas dipicu oleh habbit atau kebiasaan buruk.
Masalah ini diluar kasus pecahnya gigi dan frakturnya gigi akibat kejadian yang bukan dipicu oleh kejadian infeksi.
drg. Anastasia menyampaikan, bicara tentang habbit baik pria maupun wanita tidak bisa mengatakan bahwa pria lebih buruk habbitnya dibaning wanita.
Bicara habbit maka erbicara tentang keputusan dan bicara tentang pilihan pribadi dari pemilik raga, dan tidak dipengaruhi oleh gender.
Tetapi apabila bicara tentang faktor resiko terkait gender, maka bicara tentang hormonal.
drg. Anastasia juga mengatakan, pengaruh kondisi hormonal bagi ibu mengandung terkait kesehatan gigi dan rongga mulut.
Baca juga: Gigi Mudah Rapuh Akibat Kebiasaan Buruk Tidak Menjaga Kebersihan Gigi, Begini Ulasan drg. Anastasia
Bicara tentang hal tersebut bila berkaitan dengan gender, pihak perempuan apabila tidak disiplin menjaga kebersihan dan kesehatan jaringan gigi maupun jaringan pendukung gigi akan menajdi lebih beresiko pada saat didalam tubuhnya terjadi ketidakseimbangan atau perubahan hormonal yang biasanya diakibatkan oleh proses kehamilan.
Apabila pria menceritakan bahwa kondisi kesehatan gigi lebih buruk dan mudah hancur dibanding saudara perempuan, sebaiknya ditelaah tentang habbit, keseharian dan bagaimana diri kita menjaga kebersihan rongga mulut bahkan rutinitas kontrol gigi.
Karena pada beberapa kasus anomali gigi dan jaringan pendukung gigi, ketika belum parah dan belum mencapai lapisan ketiga gigi yaitu pulpa biasanya tidak dikeluhkan sebagai sesuatu yang mengganggu.
Bahkan ada beberapa kasus kondisi gigi hingga terjadi pulptis atau terjadi radang pulpa, bahkan terjadi kasus nekrosis, gangren atau matinya jaringan pulpa juga membusuknya gigi pasien tidak begitu menyadarinya.
Bicara tentang rasa sakit, maka bicara tentang ambang nilai rasa sakit.
Nilai ambang rasa sakit setiap orang bisa berbeda.
Ini disampaikan pada channel YouTube Warta Kota bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)