TRIBUNHEALTH.COM - Rupanya benar dikatakan jika penyakit cacingan disebabkan adanya cacing yang masuk ke dalam tubuh.
Cacing merupakan salah satu parasit yang bisa masuk ke dalam tubuh sehingga menyebabkan suatu gejala penyakit.
Kondisi ini biasa dikenal dengan istilah cacingan atau kecacingan.
Berdasarkan penuturan dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked (Ped), SpA (K), Ph.D (CTM) sumber penularan utama kecacingan adalah adanya kontak dengan tanah.
Baca juga: Bagaimana Pengobatan yang Tepat untuk Mengatasi Tremor? Ini Kata dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis, dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked (Ped), Sp.A(K), Ph.D (CTM) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 16 Juli 2022.

Baca juga: Psikolog Benarkan Jika Mood Swing Cenderung Terlihat Pada Kaum Perempuan Dibanding Laki-laki
Dimana seringkali anak bermain dengan tanah dan tidak mencuci tangan.
Sehingga telur cacing yang ada pada tangan atau kuku masuk ke dalam mulut ketika mengkonsumsi makanan.
"Apalagi kalau nggak potong kuku ya, kalau kukunya panjang. Dia main tanah tentu lengket ya kotoran di situ, termasuk telur-telur cacing," tutur dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked (Ped), Sp.A(K), Ph.D (CTM).
"Nah, jadi kalau dia makan langsung misalnya tanpa cuci tangan yang benar, yang bersih, tentu kan itu masih lengket disitu dan bisa ikut termakan dengan makanan lain yang dia makan," terang dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked (Ped), Sp.A(K), Ph.D (CTM).
Lantas apakah kecacingan juga bisa dialami oleh orang dewasa?
dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked (Ped), Sp.A(K), Ph.D (CTM) mengingatkan jika penyakit ini disebabkan oleh rendahnya kemampuan untuk menjaga kebersihan diri, higienitas ataupun kebersihan lingkungan.
Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi Sebut Prevalensi Terjadinya Gangguan Mental Antara Pria dan Wanita Sama

Baca juga: Dokter Sarankan untuk Konsumsi Makanan Sehat dan Tinggi Antioksidan untuk Meminimalisir Nyeri Haid
"Jadi sebenarnya risikonya sama untuk anak dan dewasa, hanya saja orang dewasa itu kan lebih paham bagaimana menjaga kebersihan diri sehingga penyakit ini lebih jarang ditemukan pada orang dewasa," pungkasnya.
Kendati demikian, satu hal yang pasti bahwa penyakit ini bisa berhubungan dengan pekerjaan.
"Misalnya petani atau di sawah ya, mencangkul atau segala macam. Akibat pekerjaan, nah tentu bisa punya risiko yang sama," ulas dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked (Ped), Sp.A(K), Ph.D (CTM).
Apabila seseorang menjaga kebersihan, tentu saja bisa terhindar dari kondisi kecacingan ini.
Berdasarkan data, angka tertinggi mengalami kecacingan adalah anak-anak usia sekolah dasar (SD).
"Kemungkinan sudah di luar pengawasan orang tua mungkin karena dia sudah sekolah, sudah main misalnya pada saat istiraha, seperti itu," ujar dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked (Ped), Sp.A(K), Ph.D (CTM).
"Tapi, kami menemukan juga kasus-kasus pada anak-anak yang lebih kecil. Jadi anak pra sekolah, kecil. Ada yang usia beberapa bulan juga itu bisa," ulasnya.
Baca juga: 4 Tips Turunkan Berat Badan dengan Diet Sehat dan Seimbang: Hindari Konsumsi Minuman Berkalori

Baca juga: Prinsip Utama Atasi Perilaku Seks yang Menyimpang, Dokter: Butuhkan Waktu Terapi yang Tak Sebentar
"Misalnya kalau anak dibawa ke ladang oleh orang tuanya, nah seperti itu juga bisa anaknya bisa terkena infeksi. Tapi kalau dari data, yang paling banyak adalah anak usia sekolah dasar," lanjut dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked (Ped), Sp.A(K), Ph.D (CTM).
Baca juga: Cegah Kanker Payudara dengan Membatasi Konsumsi Makanan Ultraproses hingga Daging Merah
Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Infeksi dan Penyakit Tropis, dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu, M.Ked (Ped), Sp.A(K), Ph.D (CTM) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 16 Juli 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.