Breaking News:

Penelitian Ilmiah Ungkap Paparan Sinar Biru dari Gadget Berpotensi Sebabkan Pubertas Dini

Sebuah penelitian menyorot efek paparan cahaya biru terhadap pubertas, hanya saja penelitian masih dilakukan pada hewan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Freepik.com
Ilustrasi penggunaan gadget saat akan tidur 

TRIBUNHEALTH.COM - Sebuah penelitian mengungkap bahwa sinar biru dari ponsel dan tablet dapat mengubah kadar hormon dan meningkatkan risiko pubertas dini pada anak-anak.

Diperkirakan bahwa sinar biru menekan sekresi melatonin, hormon yang membantu mengontrol siklus tidur dan juga dikaitkan dengan penundaan dimulainya pubertas pada anak kecil.

Seiring bertambahnya usia anak-anak, kadar melatonin mereka turun secara alami untuk memungkinkan timbulnya pubertas, dilansir TribunHealth.com dari berita Independent.co.uk pada Sabtu (17/9/2022).

Para ilmuwan sekarang percaya menurunnya melatonin sebagai akibat dari penggunaan smartphone dapat berisiko sebabkan pubertas lebih awal pada anak.

Ilmuwan juga menggarisbawahi, bahwa hal ini mungkin berimplikasi pada kesuburan di masa depan.

Baca juga: Berikut Ini Tanda Pubertas Terlambat, Bisa Disebabkan Kekurangan Nutrisi hingga Penyakit Medis

ilustrasi menatap layar gadget terlalu lama
ilustrasi menatap layar gadget terlalu lama (pixabay.com)

Lakukan penelitian pada tikus

Temuan mereka ini berasal dari studi pada tikus yang dipresentasikan pada Pertemuan Tahunan Masyarakat Eropa untuk Endokrinologi Anak ke-60.

Salah satu peneliti yang terlibat, Dr. Aylin Kilinc Ugurlu, memberikan penjelasan terkait hal ini.

“Karena ini adalah studi tikus, kami tidak dapat memastikan bahwa temuan ini akan direplikasi pada anak-anak, tetapi data ini menunjukkan bahwa paparan sinar biru dapat dianggap sebagai faktor risiko untuk onset pubertas lebih awal,” katanya.

Para peneliti menggunakan model tikus untuk melihat apakah paparan sinar biru memiliki efek pada kadar hormon reproduksi dan waktu pubertas pada tikus betina.

2 dari 3 halaman

Tikus lab dibagi menjadi tiga kelompok yang terdiri dari enam ekor.

Masing-masing kelompok dipaparkan pada sinar biru dalam siklus cahaya normal, atau enam jam, atau 12 jam sinar biru.

Baca juga: Remaja Bisa Mendapatkan Masalah Fisik dan Emosional selama Pubertas, Peran Orangtua Diperlukan

ilustrasi anak bermain gadget
ilustrasi anak bermain gadget (tribunnews.com)

Semakin lama terpapar, semakin dini pubertas terjadi

Tim menemukan tanda-tanda pubertas pertama "secara signifikan lebih awal" pada kedua kelompok yang terpapar sinar biru.

Mereka juga menemukan bahwa semakin lama durasi paparan, semakin awal pubertas.

Penurunan kadar melatonin dan peningkatan kadar dua hormon reproduksi spesifik – estradiol dan hormon luteinisasi – juga diamati pada tikus yang terpapar sinar biru.

Ada juga perubahan fisik pada jaringan ovarium mereka, dengan tanda-tanda kerusakan sel dan peradangan.

"Kami telah menemukan bahwa paparan sinar biru, cukup untuk mengubah kadar melatonin, juga mampu mengubah kadar hormon reproduksi dan menyebabkan pubertas dini pada model tikus kami," kata Dr. Kilinc Ugurlu.

Para peneliti mengatakan temuan mereka pantas diselidiki lebih lanjut tentang dampak potensial paparan sinar biru pada kadar hormon dan onset pubertas pada anak-anak.

Dr. Kilinc Ugurlu menambahkan: "Meskipun tidak konklusif, kami akan menyarankan bahwa penggunaan perangkat pemancar sinar biru harus diminimalkan pada anak-anak pra-pubertas, terutama di malam hari ketika paparan mungkin memiliki efek paling mengubah hormon."

Ilustrasi - anak anak bermain gadget
Ilustrasi - anak anak bermain gadget (kompas.com)

Baca juga: Remaja Alami Perubahan Fisik, Psikologis, dan Hormonal selama Masa Pubertas

3 dari 3 halaman

Mengomentari temuan tersebut, Dr Amy Orben, pemimpin program track scientist di MRC Cognition and Brain Sciences Unit, University of Cambridge, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan: “Dampak sinar biru pada orang muda dan tidur masih kurang diteliti dan tidak jelas, bahkan pada manusia.

“Studi yang dilakukan pada tikus ini memberi kita sedikit atau tidak ada bukti tentang apa yang akan ditemukan pada anak manusia.

“Selanjutnya, paparan sinar biru murni untuk jangka waktu lama bukanlah penggambaran yang akurat tentang penggunaan layar anak muda."

"Ini terutama terjadi selama 12 jam kondisi sinar biru dalam penelitian ini, yang akan membuat lingkungan yang sangat menegangkan bagi tikus."

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comcahaya biruGadgetsinar biru
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved