TRIBUNHEALTH.COM - Cell punca berkembang sejak awal, masih konvensional dan dibuat secara manual dilaboratorium.
Saat ini tekhnologi sudah semakin berkembang dan menjadi close system, tidak lagi dikembangbiakkan seperti halnya cara-cara konvensional.
Dengan close system ini bisa dilakukan menggunakan mesin yang akan memperbanyak cell punca tanpa mengubah potensinya.
dr. Marhaen Hardjo mengatakan, jika dulu membuat 1 juta sel dipelrukan dis yang besar dan lain sebagainya namun dengan tekhnologi ini maka cell punca bisa dikembang biakkan melalui tekhnik quantum yang bernama stem cell.
Stem cell ini dimana, semua dilakukan proses yang dikerjakan oleh mesin.
Ibarat kata, kita hanya mendapatkan hasil dari sel tersebut dalam bentuk vial yang bisa diberikan kepada klinik-klinik yang akan melakukan transplantasi tanpa mengubah potensi dan kemampuan sel.

Baca juga: Kenali Sederet Manfaat dari Stem Cell yang Disampaikan Pakar Kecantikan
Cell punca adalah sel yang belum berdeferensiasi, sehingga masih bisa memperbanyak dirinya sampai berjuta-juta sel.
Setelah masuk ke dalam tubuh, kemudian akan berdeferensiasi menjadi sel yang diinginkan.
dr. Marhaen Hardjo, jika sel tersebut dibawa ke tulang maka akan menjadi sel tulang.
Apabila dibawa ke hati, maka akan menjadi sel hati dan jika dibawa ke jantung maka kana menjadi sel jantung.
Berbicara tentang dosis, maka tergantung dari jenisnya.
Yang paling kuat adalah yang dinamakan sebagai Pluripotent stem cell, yakni bisa melipat gandakan dirinya dengan sangat sepat dan banyak.
Tetapi pluripotent stem cell menggunakan embrio yang banyak ditentang oleh pemimpin agama, sehingga embrionik ini ditinggalkan.
Baca juga: Dalam Memproduksi Stem Cell atau Sel Punca Harus Memiliki Izin dari Kementerian Kesehatan
Sekarang yang digunakan yang disebut sebagai Multipotent.
Multipotent ini memiliki kemampuan dibawah dari pluripotent, tetapi tidak diambil dari embio.
Multipotent bisa diambil dari sumsum tulang, umbilical cord atau dikenal dengan tali pusar, bahkan bisa diambil dari sel darah sendiri.
dr. Marhaen Hardjo menyampaikan, apabila dikatakan berapa jumlah sel yang dibutuhkan, maka yang paling minimal adalah 30 juta sel.
Tetapi pada penyakit-penyakit yang lebih berat bisa sampai 70-80 juta sel dalam satu kali transplantasi.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Timur bersama dengan dr. Marhaen Hardjo M. Biomed PhD. Anggota Komite Nasional Cell Puncah & Sel
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)