TRIBUNHEALTH.COM – Dismenore adalah salah satu masalah terkait haid yang paling umum dikeluhkan.
Pasalnya terdapat banyak hal yang meningkatkan risiko wanita mengalami nyeri haid.
Mulai dari usia dibawah 30 tahun, belum pernah melahirkan, seorang perokok, memiliki riwayat nyeri haid dalam keluarga, mengalami perdarahan berat selama menstruasi, fase menstruasi yang tidak teratur, dan mengalami pubertas dini.
Untuk membahas mengenai nyeri haid, kita bisa bertanya langsung dengan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS merupakan seorang Medical Sexologist.
Ia bekerja di klinik RMC Depok, MMAC Jakarta Selatan.
Baca juga: Cegah Penuaan Dini pada Kulit dengan Melakukan Olahraga, Berikut Penuturan dr. Sriyatty Sengkey
Baca juga: Mengenal Kutu Rambut yang Sering Sebabkan Kepala Terasa Gatal, Simak dr. Arieffah, Sp.KK
Selain itu, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS juga praktik di Renata Medical Clinic Bogor, Telp: 0813-8231-7586.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS seringkali menjadi narasumber program Edukasi Seksual yang tayang di kanal YouTube Tribunnews.
Hingga kini dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menjadi Medical Sexologist di beberapa klinik.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS akan menjawab segala pertanyaan terkait kesehatan seksual sebagai berikut.
Pertanyaan:
Apa yang menjadi faktor risiko nyeri haid?
Terima kasih dok.
Tiara, Tinggal di Jember.
Baca juga: Kebiasaan Buruk Memegang Jerawat Dapat Menimbulkan Bopeng, Berikut 4 Treatment untuk Atasi Bopeng
Baca juga: Sejumlah Hal yang Bisa Pengaruhi Kesehatan Mata menurut dr. Muhammad Irfan K, M.Kes, Sp.M
Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS Menjawab:
Pertama adalah usia di bawah 30 tahun.
Usia di bawah 30 tahun memiliki risiko untuk mengalami nyeri haid.
Kedua, siklus menstruasi pertama umur berapa dia.
Kalau seorang wanita itu kan 12 atau 13 tahun, kalau usia menstruasi pertama dia di bawah 11 tahun maka risiko nyeri haid sangat tinggi.
Kemudian yang ketiga pernah dalam satu periode menstruasi dia mengalami perdarahan yang hebat.
Selanjutnya adalah menstruasi yang tidak teratur.
Jadi ternyata jangan pernah dianggap enteng kalau menstruasi tidak teratur bagi seorang remaja, bagi seorang wanita di bawah 30 tahun maka akan mengalami nyeri haid yang semakin sering dan belum pernah melahirkan pastinya.
Jadi akan berkurang nyeri haid ini pada usia yang semakin menua, estrogen semakin menurun, dan sudah punya anak, maka biasanya akan berkurang nyeri haid ini.
Baca juga: Bluberi hingga Stroberi Termasuk Buah Kaya Antioksidan, Bagus untuk Cegah Kanker
Baca juga: 5 Makanan yang Baik untuk Penderita Darah Tinggi, Termasuk Buah Pisang dan Semangka
Serta perokok dalam catatan saya dan literature, kita tahu faktor risiko merokok akibat dari merokok adalah pembuluh darah mengalami arteriosus klerosis atau penyempitan.
Jadi itu juga berlaku di pembuluh darah rahim, sehingga kita bisa bayangkan waktu kontraksi otot rahim maka pembuluh darah yang sudah sempit semakin sempit, sehingga oksigen yang dibutuhkan otot rahim berkurang sekali dan akhirnya mengalami nyeri yang sangat hebat itu pada seorang wanita yang memiliki kehidupan sebagai seorang perokok.
Dan yang terakhir adalah bagaimana riwayat keluarga, kalau ada riwayat keluarga mengalami nyeri haid maka biasanya anak atau remaja yang keturunannya akan mengalami juga nyeri haid.
Baca juga: 6 Makanan untuk Memperkuat Sistem Imun, Mulai dari Ikan Salmon hingga Ubi Jalar
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.