TRIBUNHEALTH.COM - Ibu hamil kerap kali mengeluhkan sering buang air kecil, apakah ini normal?
Sering buang air kecil adalah salah satu gejala awal kehamilan yang paling umum yang dimulai pada trimester pertama.
Gejala ini biasanya muncul sekitar minggu ke-4 atau saat mendekati jadwal menstruasi, dilansir TribunHealth.com dari situs medis whattoexpect.com.
Kebanyakan wanita menemukan bahwa mereka harus buang air kecil lebih sering di akhir kehamilan, mulai sekitar minggu ke-35.
Rutinitas ke kamar mandi saat malam hari juga cenderung meningkat sepanjang trimester ketiga.
Penyebab ibu hamil lebih sering buang air kecil

Ibu hamil mengalami buang air kecil berlebih karena hormon kehamilan hCG meningkatkan aliran darah ke daerah panggul.
Meskipun aliran darah itu baik untuk meningkatkan kenikmatan seksual selama kehamilan, hal ini mungkin memiliki efek samping lain.
Hormon hCG juga meningkatkan aliran darah ke ginjal, yang menjadi lebih efisien selama kehamilan.
Saat ginjal bekerja efisien dan optimal, tubuh membuang limbah lebih cepat (Sebagai informasi, ibu hamil buang air untuk dua orang, yakni dirinya sendiri dan bayinya).
Baca juga: Mengenal Manfaat Penting Zat Besi, Termasuk Menunjang Kesehatan Ibu Hamil dan Janin
Rahim yang sedang tumbuh juga turut memicu tingginya frekuensi kencing, karena memberi tekanan pada kandung kemih.
Ini mengakibatkan adanya lebih sedikit ruang untuk menyimpan urin.
Menjelang akhir trimester ketiga, ketika bayi bersiap untuk proses persalinan, kepalanya "turun" ke panggul dan menekan kandung kemih.
Ini berarti ibu hamil akan memiliki dorongan buang air kecil lebih dari sebelumnya.
Baca juga: 4 Tips Cegah dan Redakan Alergi saat Hamil, Sebisa Mungkin Jauhi Pemicunya
Khususnya untuk buang air kecil di malam hari, kaki dan pergelangan kaki yang bengkak juga dapat berperan.
Ketika tubuh menyerap cairan di kaki Anda saat sedang tidur, cairan tersebut digunakan untuk membuat urin.
Coba 'kosongkan' kandug kemih dan jangan kurangi asupan cairan

Cobalah untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya dengan mencondongkan tubuh ke depan saat buang air kecil.
Juga, jangan mengurangi cairan karena berpikir itu akan membuat makin sering buang air kecil.
Mengurangi cairan justru berbahaya.
Baca juga: 4 Manfaat Penting Minum Air Putih selama Kehamilan, Bisa Cegah Sembelit dan Wasir
Tubuh dan bayi membutuhkan pasokan cairan yang stabil selama kehamilan.
Ditambah lagi, dehidrasi dapat menyebabkan infeksi saluran kemih.
Bisakah saya mencegah sering buang air kecil selama kehamilan?
Hindari kafein dan minum sebelum tidur

Baca juga: 10 Cara Alami untuk Redakan Sakit Kepala, Lepas Kuncir Rambut hingga Minum Kopi
Selain mengosongkan kandung kemih sepenuhnya setiap kali pergi ke kamar mandi,
cobalah trik ini untuk mengurangi frekuensi buang air kecil:
- Lewati diuretik seperti kafein. Mereka akan membuat Anda harus buang air kecil lebih sering.
- Jangan minum sebelum tidur. Jika Anda harus sering bangun untuk ke kamar mandi di malam hari, cobalah membatasi cairan tepat sebelum tidur.
Kapan selesai?

Karena susunan organ internal sedikit berbeda dari wanita ke wanita, tingkat frekuensi buang air kecil pada kehamilan juga dapat bervariasi.
Beberapa wanita hampir tidak menyadarinya, sementara yang lain terganggu olehnya selama kehamilan mereka.
Sering buang air kecil biasanya akan berlangsung hingga bulan kesembilan kehamilan, hingga Anda melahirkan.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)