TRIBUNHEALTH.COM - Rupanya tak banyak orang menyadari jika tidur siang dapat membuat seseorang lebih segar ketika bangun tidur.
Namun tidur siang juga tak boleh terlalu lama, karena jika terlalu lama justru dapat membuat tubuh menjadi lebih penat.
Apabila seseorang sudah tidur dengan durasi yang cukup, namun saat bangun tetap merasa lelah dan ingin kembali tidur lagi, artinya kualitas tidur masih belum baik.
Untuk memastikannya, dr. Rimawati Tedjasukmana mengatakan jika harus dilihat kembali kualitas tidurnya.
Misalnya seperti adanya penyakit-penyakit lain yang dapat mengganggu kualitas tidur.
Sebagai contoh seseorang yang mengalami sleep apnea.
Baca juga: Beberapa Penyebab Seseorang Memiliki Rahang yang Tak Normal, Simak Ulasan drg. Ardiansyah

Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, dr. Rimawati Tedjasukmana yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat.
Baca juga: Begini Penanganan Alergi Kulit, dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK: Jauhi Faktor Pencetusnya
Pengertian sleep apnea
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang berhenti sementara selama beberapa kali saat sedang tidur.
Kondisi tersebut bisa ditandai dengan mengorok saat tidur dan tetap merasa mengantuk setelah tertidur cukup lama.
Bisa juga disebabkan karena gerakan tungkai yang membuat seseorang sering terbangun.
Minum kafein sebelum tidur juga dapat menyebabkan kualitas tidur tidak optimal.
Itulah mengapa, dr. Rimawati Tedjasukmana menganjurkan untuk mencari penyebabnya terlebih dahulu.
Baca juga: Cegah Impaksi Gigi yang Timbulkan Rasa Sakit dengan Melakukan Pemeriksaan Rutin

Baca juga: Alasan Gigi Harus Rapi saat Pendaftaran TNI, Ini Penuturan dari drg. Hendra Nur Sp. Pros
Selain gangguan tidur seperti sleep apnea adapula gangguan tidur lain yang memengaruhi kualitas tidur yang biasa dikenal dengan istilah sleepwalking.
Pengertian sleepwalking
Sleepwalking atau tidur berjalan merupakan gangguan yang menyebabkan seseorang untuk berdiri dan berjalan saat tidur.
Kondisi ini seringkali terjadi pada anak-anak.
dr. Rimawati Tedjasukmana menerangkan jika anak seringkali mengalami sleepwalking.
Hal ini karena anak memiliki otak yang belum berkembang dengan sempurna.
Sehingga seringkali terjadi fenomena-fenomena tidur.
Seperti sleepwalking, sleep talking, nightmare dan sebagainya.
dr. Rimawati Tedjasukmana menyebutkan jika kondisi ini sering terjadi pada anak-anak saat tidur.
Biasanya setelah menjelang usia dewasa, gangguan tidur akan hilang dengan sendirinya.
Namun jika terus berlanjut, maka perlu dicari penyebabnya dan baiknya segera konsultasi dengan dokter.
Baca juga: Tak Perlu Khawatir, dr. Reshati Anggit Maulani Tegaskan Jika Milia Tak Berbahaya

Baca juga: Tanda Pola BAB Bermasalah yang Bisa Berisiko Kanker Kolon atau Usus Besar, Simak Kata Dokter Berikut
dr. Rimawati Tedjasukmana mengatakan jika sleepwalking dalam keadaan setengah bangun.
"Jadi tidur itu ada tidur dalam, tidur ringan, dan ada tidur mimpi," ungkap dr. Rimawati Tedjasukmana.
Dimana dari tidur dalam tiba-tiba anak terbangun yang tidak diketahui penyebabnya kemudian anak berjalan dan bisa juga berbicara.
Baca juga: HAL-RAR Teknik Terbaru Atasi Wasir? Simak Penjelasannya dari dr. Arief Budiman, M.Si.Med, Sp. B.
Penjelasan Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, dr. Rimawati Tedjasukmana dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 31 Oktober 2021.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.