TRIBUNHEALTH.COM - Milia terbentuk karena sel kulit mati atau keratin yang menumpuk dan terperangkap di bawah permukaan kulit.
Umumnya milia sering dijumpai di area bawah mata.
Milia tak berbahaya
Dokter Kecantikan, dr. Reshati Anggit Maulani memaparkan jika adanya milia tidak menunjukkan kondisi yang berbahaya bagi tubuh.
Lantas apakah milia bisa membesar?
"Kalau kondisi membesar milia bisa sih. Membesar bisa dia, tapi membesarnya tidak maksudnya pada saat dia muncul proses dia akan membesar tapi tidak akan membesar sekali. Jadi ada batas tertentu dia membesar," ucap Dokter Kecantikan, dr. Reshati Anggit Maulani.
Baca juga: Berbagai Macam Teknik Atasi Wasir, Dokter Sebut Salah Satunya dengan Laser

Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Kecantikan, dr. Reshati Anggit Maulani yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 11 Agustus 2022.
Baca juga: HAL-RAR Teknik Terbaru Atasi Wasir? Simak Penjelasannya dari dr. Arief Budiman, M.Si.Med, Sp. B.
dr. Reshati Anggit Maulani menambahkan apabila dibandingkan dengan ukuran jerawat, milia memiliki ukuran yang lebih kecil.
"Lebih kecil milia daripada jerawat, jadi sangat kecil," tegas dr. Reshati Anggit Maulani.
Perlu menjadi informasi jika adanya milia tidak menunjukkan gejala medis tertentu.
"Tidak ada hubungannya, jadi hanya kelainan kulit saja. Sel kulit keratin atau sel-sel kulit mati yang terperangkap di bawah kulit. Itu aja sih," timpalnya.
Milia bisa dialami oleh siapapun
Pasalnya milia bisa terjadi di segala usia baik bayi hingga orang dewasa.
Lantas apakah faktor pemicu milia pada bayi dan orang dewasa sama?
Menurut dr. Reshati Anggit Maulani, faktor pemicu milia pada bayi dan orang dewasa tidak sama.
Baca juga: Berikut Ini Keunggulan dan Kelemahan Tiap Bahan Kawat Gigi, Behel Keramik Lebih Baik dari Metal?

Baca juga: Waspada Erosi Gigi jika Lakukan Bleaching Tidak dengan Dokter, Simak drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
"Karena pemicunya pada bayi itu dia timbul pada saat lahir. Jadi akibat hormon yang terjadi pada masa kehamilan," pungkas dr. Reshati dalam tayangan Beauty Health (11/08/2022).
"Sedangkan pada dewasa pemicunya milia dapat terjadi karena penumpukkan sel kulit mati yang tidak rutin di eksfoliasi atau pernah milia yang terbentuk dari luka bakar, cedera melepuh, karena terpapar sinar matahari yang lama, penggunaan kortikosteroid," lanjut dr. Reshati Anggit Maulani.
Milia paling sering dialami oleh orang dewasa
Secara umum, milia sering dialami orang dewasa dibandingkan bayi atau anak-anak.
Hal ini karena pada orang dewasa ketika pergantian kulit setiap bulan, kulit tidak terkelupas dengan sempurna sehingga terjadi penumpukkan sel-sel kulit mati yang membentuk milia.
Pasalnya setiap individu disarankan untuk melakukan eksfoliasi kulit secara rutin agar tidak terjadi penumpukkan sel kulit mati.
"Jika memang saat diperiksa memang ada penumpukkan sel kulit mati, jadi memang perlu dilakukan tindakan untuk mengeksfoliasi kulit tersebut," imbuh Dokter Kecantikan. dr. Reshati Anggit Maulani.
Baca juga: Manfaat Pakai Kaus Kaki pada Malam Hari, Bikin Cepat Tidur dan Tingkatkan Kualitas Hubungan Seksual

Baca juga: Agar Hasil Suntik Putih Kian Maksimal dan Bertahan Lama, Dokter Imbau Hindari Sejumlah Hal Berikut
Pasien diimbau untuk tidak khawatir jika menjumpai adanya milia.
Hal ini karena adanya milia tidak memengaruhi kondisi tubuh secara umum.
Baca juga: Hanya Mitos, Usus Buntu Tak Disebabkan oleh Biji Cabai atau Jambu Biji, Ini Pencetus Sebenarnya
Penjelasan Dokter Kecantikan, dr. Reshati Anggit Maulani dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 11 Agustus 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.