TRIBUNHEALTH.COM - dr. Rita Ramayulis menyampaikan, pada masa pandemi sekarang ini sehat saja tidak cukup.
Sehingga kita harus berada dalam kondisi sehat dan berada dalam kondisi bugar.
Jika berbicara mengenai bugar, bugar merupakan suatu kondisi di atas sehat, dimana kita mempunyai kemampuan lebih atau mempunyai kemampuan untuk adaptasi dengan baik.
Menurut dr. Rita Ramayulis, untuk menjaga tubuh dalam kondisi bugar, diperlukan pengaturan pola makan yang tepat.
Dilansir TribunHealth.com, Ahli Gizi, dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Kompas TV program Bincang Kita.
Baca juga: Daya Tahan Tubuh Penderita Diabetes yang Menurun Dapat Menyebabkan Radang pada Rongga Mulut

Baca juga: Kekurangan Protein dan Seng Bisa Picu Kerontokan Rambut, Dapat Diatasi dengan Makanan Berikut
dr. Rita Ramayulis menuturkan, yang memberikan kita energi dalam aktivitas sehari-hari adalah berasal dari makanan.
Jika berbicara mengenai makanan untuk membuat tubuh menjadi bugar, hal ini berkesinambungan dengan energi.
Energi sendiri berasal dari tiga zat gizi utama, yaitu karbohidrat, protein, dan juga lemak.
Tetapi jika dikaitkan dengan sistem imunitas terutama di masa pandemi ini, maka dari tiga zat gizi utama ini, protein yang harus benar-benar diperhatikan.
dr. Rita Ramayulis mengungkapkan, terdapat penelitian yang mengatakan sebelum pandemi kebutuhan protein kita hanya sekitar 1 gr/kg berat badan.
Baca juga: dr. Eleonora Mitaning C, M.Gizi, Sp.GK Sebut Konsumsi Probiotik dapat Menjaga Daya Tahan Tubuh

Namun memasuki masa pandemi konsumsi protein harus ditingkatkan lebih banyak dari sebelumnya.
Untuk memilih protein perlu diperhatikan dengan baik karena yang namanya protein identik dengan lemak.
Sementara lemak berlebih justru akan menurunkan imunitas tubuh.
Terlebih lagi jika jenis dari lemak itu adalah lemak jenuh.
Oleh karena itu, dr. Rita Ramayulis menghimbau untuk memilih protein yang memiliki lemak tidak jenuh dan jenisnya juga tidak jenuh.
Artinya lemak jenuh bukanlah komponen yang utama, yang namanya protein di dalamnya selalu ada lemak jenuh dan lemak tidak jenuh.
Baca juga: dr. Hijrah Harmansyah, Sp.A, M.Kes Jelaskan Jenis-Jenis Vaksinasi untuk Menambah Daya Tahan Tubuh

Baca juga: Meski Punya Kandungan Protein Bagus, dr. Tan Shot Yen Ingatkan Ada Bahaya Konsumsi Telur Berlebihan
dr. Rita Ramayulis menyarankan untuk mencari makanan dengan komponen lemak tidak jenuhnya jauh lebih banyak.
Beberapa protein yang mengandung lemak tidak jenuh.
- Ayam tanpa kulit
- Tempe yang tidak diolah dengan proses penggorengan
- Telur
- Ikan
- Susu
Susu memiliki protein tinggi dan memiliki kadar lemak yang normal.
Baca juga: Apakah Benar Injeksi Immune Booster Bagus untuk Daya Tahan Tubuh, Kulit dan Kaya Vitamin, Dok?

"Jadi susu itu lemaknya tidak berlebih dan jenisnya juga bukan lemak jenuh semuanya."
"Susu memiliki jenis asam lemak rantai pendek yang mudah sekali dicerna."
Untuk meningkatkan imunitas terutama di masa pandemi, maka yang harus dipatuhi adalah pemenuhan protein harus mencukupi dan bahkan lebih tinggi dari sebelumnya.
Dan ini berlaku untuk semua kelompok usia, baik dari anak-anak hingga lansia.
Baca juga: dr. G. Iranita Dyantika: Jaga Daya Tahan Tubuh dan Kebersihan Agar Terhindar dari Infeksi Bakteri
Penjelasan ini disampaikan oleh Ahli Gizi, dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes dalam tayangan YouTube Kompas TV program Bincang Kita pada 29 Desember 2020.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)