lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Manusia lanjut usia atau sering disebut dengan istilah lansia rentan memiliki penyakit penyerta diabetes.
Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang cukup berisiko bagi siapa saja yang sudah memasuki usia lanjut.
Diabetes melitus terdiri atas beberapa macam, antara lain:
Baca juga: dr. Kartikaningsih, Sp.A Paparkan Faktor-faktor Pencetus yang Memengaruhi Tumbuh Kembang Anak
1. Diabetes melitus tipe 1
Dimana yang terjadi adalah kondisi autoimun.
2. Diabetes melitus tipe 2
Biasanya terjadi akibat pola hidup yang tidak baik.
Diebetes tipe 2 menduduki peringkat atau persentase terbesar dari kasus diabetes yang ada.
Kurang lebih mencapai angka 95% disebabkan diabetes melitus tipe 2.
Sementara diebetes melitus tipe 1 mencapai angka kurang dari 5%.
Baca juga: dr. Kartikaningsih, Sp.A Paparkan Grafik Pertumbuhan Anak untuk Mengetahui Tumbuh Kembang yang Baik
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews Bogor program Sapa Dokter edisi 22 Oktiber 2021.
3. Diabetes melitus yang tidak pasti penyebabnya
Salah satunya adalah kejadian kerusakan pankreas yang umumnya disebabkan oleh kejadian kecelakaan.
Kondisi ini memicu kejadian anomali pada sel beta pankreas yang dapat menyebabkan gangguan produksi insulin.
Baca juga: Beberapa Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner yang Perlu Diwaspadai
4. Diabetes melitus pada ibu hamil
Meskipun sifatnya sementara, biasanya ini mengindikasikan bahwa dikemudian hari ibu bisa berisiko mengalami diabetes.
Produk insulin yang tidak ideal akibat gangguan-gangguan yang terjadi dan memicu glukosa banyak beredar di dalam pembuluh darah.
Kondisi ini memicu kejadian-kejadian penyakit lain dari segala aspek hingga memengaruhi kesehatan gigi dan mulut.
Pada saat berpuasa, penderita diabetes melitus memiliki kadar gula dalam darah sebesar 126 mg.
Sementara pada saat berpuasa atau kadar gula darah sewaktu lebih dari 200 mg.
Kondisi ini sudah masuk dalam kondisi diabetes.
Apabila seseorang terdiagnosa menderita diabetes, maka secara seluler yang terjadi adalah glukosa yang tinggi dalam darah bisa menghasilkan AGE yang memicu kejadian perlekatan glukosa dengan protein maupun lemak.
Kita ketahui bahwa di dalam rongga mulut, gigi berada di jaringan pendukungnya dihubungkan oleh jaringan periodonsium atau jaringan pengikat.
Dimana banyak mengandung protein.
Baca juga: dr. Hasan Maulahela Jelaskan Hubungan Otak dengan Saluran Cerna Sangat Erat
Kondisi ini memicu kejadian kolagenprosling pada area tersebut, sehingga menyebabkan proses regenerasi terganggu.
Sementara pada penderita diabetes daya pertahanan tubuh terhadap infeksi menurun.
Sehingga memicu kejadian radang pada area rongga mulut.
Penjelasan Dokter Spesialis Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews Bogor program Sapa Dokter edisi 22 Oktiber 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.