Breaking News:

Cegah Penyebaran, Segera Isolasi jika Terkena Gejala Virus Cacar Monyet, Simak Imbauan Berikut

Berikut ini berbagai cara yang bisa dilakukan dalam mencegah penyebaran cacar monyet

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
Ilustrasi jalani isolasi mandiri-Berbagai cara yang bisa dilakukan dalam mencegah penyebaran cacar monyet. 

TRIBUNHEALTH.COM - Virus cacar monyet kini tengah menjadi perbincangan masyarakat dunia.

Penyakit yang sudah dijadikan status darurat kesehatan global oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) ini sudah mulai memasuki kawasan Indonesia.

Karena itu setiap masyarakat wajib berhati-hati agar tidak tertular virus tersebut.

Baca juga: Waspada Cacar Monyet yang Ditularkan Melalui Kontak Erat dengan Hewan Primata

Untuk mengantisipasi penyebaran semakin meluas, Apoteker Yovita Mercya, M.Si menghimbau pasien yang telah teridentifikasi mengalami cacar monyet untuk segera isolasi mandiri.

"Jadi yang sudah sakit, cepat-cepat isolasi," imbaunya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

Ilustrasi isolasi mandiri dengan cara yang benar
Ilustrasi isolasi mandiri dengan cara yang benar (kompas.com)

Menurutnya penularan cacar monyet ini bisa dimulai ketika menyentuh lesi yang ada pada kulit pasien serta droplet.

Jangan Malas Bergerak

Selain penanganan kuratif, sebaiknya masyarakat juga harus memahami terhadap pencegahan virus cacar monyet.

Terdapat sejumlah upaya yang bisa dilakukan, antara lain:

Baca juga: Dokter Ungkap Macam Pencetus Wasir atau Ambeien, Mulai dari Sering Susah BAB hingga Faktor Olahraga

- Berolahraga

2 dari 4 halaman

- Banyak bergerak

- Membangun suasana yang menyenangkan untuk diri sendiri

Ilustrasi menyenangkan diri sendiri
Ilustrasi menyenangkan diri sendiri (Pexels)

- Jangan banyak pikiran.

- Konsumsi vitamin

Pencetus Cacar Monyet

Cacar monyet berasal dari virus yang ditularkan melalui binatang.

Pertama kali cacar monyet ditemukan tahun 1958 di Denmark.

Baca juga: dr. Evi Novitasari Paparkan Kondisi-kondisi yang Memerlukan Suntik Vitamin C

Penemuan cacar monyet ini tepatnya terjadi pada hewan coba monyet.

"Jadi monyet ini sedang dimasukkan di laboratorium untuk diteliti dan ditemukan ada cacar," kata Mercya.

Setelah penemuan ini, beberapa lama kemudian cacar pada monyet tidak ditemukan lagi.

ilustrasi seseorang yang mengalami cacar monyet
Ilustrasi seseorang yang mengalami cacar monyet (kompas.com)
3 dari 4 halaman

Hingga kemudian tahun 1970 cacar monyet kembali di temukan di kawasan Kongo dan sudah terinfeksi pada manusia.

"Jadi kenapa disebut sebagai cacar monyet, karena pertama kali ditemukan di monyet," imbuh Mercya.

Gejala Cacar Monyet

Seperti virus pada umumnya, gejala cacar monyet diawali dengan demam.

Mengingat demam adalah mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing yang masuk.

Selain demam, penderita juga akan diikuti keluhan nyeri otot.

Baca juga: Waspada Cacar Monyet Bergejala Berat Bisa Sebabkan Radang Otak hingga Pneumonia

Namun yang menjadi pembeda, pada penderita cacar monyet cenderung akan mengalami lesi atau ruam yang tampak mengerikan. Lantaran lesi tersebut berukuran besar.

Meski begitu, tingkat bahayanya lebih rendah dibanding cacar, yakni berkisar 1 hingga 10 persen.

"Kalau cacar 30 persen, 3 dari 10 sedangkan cacar monyet 1 hingga 10 persen. Cacar air lebih ringan lagi," jelasnya.

Penularan Cacar Monyet

4 dari 4 halaman

Penyebaran virus cacar monyet ini, bisa dilakukan dengan 3 cara. Yakni:

- Hewan

- Manusia ke manusia

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox yang muncul di bagian kaki
Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox yang muncul di bagian kaki (FACE2FACE AFRICA)

- dan benda yang dipakai oleh manusia yang terkena.

Disebutkan, bahwa virus cacar monyet tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa saja.

Melainkan juga bisa dialami oleh anak-anak, bahkan kata Ivanna, cukup rentan terjadi karena sistem imunnya cukup rendah.

Serupa halnya dengan para ibu hamil dan seseorang yang menderita penyakit autoimun.

Vaksin Atasi Infeksi Virus Cacar Monyet

Saat ini masyarakat dunia sedang dihebohkan dengan adanya penyebaran cacar monyet.

Diketahui, untuk menghalang penyebaran semakin meluas, vaksin cacar monyet sangat efektif untuk digunakan.

Ilustrasi Vaksinasi Cacar monyet
Ilustrasi Vaksinasi Cacar monyet (Freepik.com)

Mercya menyebut sebaiknya pemberian vaksin dilakukan sebelum seseorang terpapar virus cacar monyet.

Hal ini dipercaya, apabila suatu saat terkena penyakit cacar monyet dapat terhindar dari gejala.

"Sebelum terkena divaksin, supaya nanti kalau virusnya datang sudah tidak ada lagi gejala,"
," katanya.

Berbeda, jika sudah terpapar dengan gejala yang berat lalu diberi vaksin, sebaiknya tidak perlu mendapatkan terapi pengobatan khusus.

Cukup melakukan pengobatan pada gejala yang dialami saja alias terapi simtomatis.

Jenis Vaksin Cacar Monyet

Vaksin berfungsi untuk mencegah terjadinya gejala penyakit yang parah dengan memasukkan virus yang sudah dilemahkan di dalam tubuh.

Sehingga diharapkan tubuh kita bisa menciptakan sistem imun yang lalu memiliki memori.

Baca juga: Waspada Cacar Monyet yang Diawali Timbul Bercak Merah pada Wajah, Simak Kata Dokter Berikut

Maka kedepannya, jika virus masuk ke tubuh sudah bisa mendeteksi.

Saat ini vaksin yang ada adalah vaksin cacar bukanlah vaksin yang khusus untuk cacar monyet.

"Jadi di 2013 sudah disetujui FDA untuk pengobatan vaksin cacar biasa," ujar Mercya.

Kini vaksin yang sudah disetujui untuk vaksin cacar monyet ada 2 jenis.

Ilustrasi melakukan vaksinasi
Ilustrasi melakukan vaksinasi (Pixabay.com)

Yakni Jynneos atau biasa disebut imvanex dan ACAM2000.

Vaksin Jynneos berasal dari virus yang mati namun memiliki antigen.

Sehingga tubuh masih bisa mengenal untuk sistem imun, maka dianggap lebih tidak berbahaya.

Sedangkan ACAM2000 berasal dari virus yang hidup.

Baca juga: Waspada, Dokter Sebut Penularan Penyakit Cacar Monyet Bisa Melalui Batuk dan Bersalaman

Vaksin jenis ACAM2000 ini dinyatakan lebih berbahaya daripada Jynneos.

"Jadi lebih berbahaya sebenarnya karena menunjukkan gejala-gejala," kata Mercya.

Disebutkan, Jyenneos lebih efektif digunakan daripada ACAM2000.

Penjelasan Apoteker Mercya, M.Si ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comCacar monyetGejala cacar monyetWHOOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) Virus Nipah
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved