TRIBUNHEALTH.COM - Virus cacar monyet kini tengah menjadi perbincangan masyarakat dunia.
Penyakit yang sudah dijadikan status darurat kesehatan global oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) ini sudah mulai memasuki kawasan Indonesia.
Karena itu setiap masyarakat wajib berhati-hati agar tidak tertular virus tersebut.
Baca juga: Waspada Cacar Monyet yang Ditularkan Melalui Kontak Erat dengan Hewan Primata
Untuk mengantisipasi penyebaran semakin meluas, Apoteker Yovita Mercya, M.Si menghimbau pasien yang telah teridentifikasi mengalami cacar monyet untuk segera isolasi mandiri.
"Jadi yang sudah sakit, cepat-cepat isolasi," imbaunya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

Menurutnya penularan cacar monyet ini bisa dimulai ketika menyentuh lesi yang ada pada kulit pasien serta droplet.
Jangan Malas Bergerak
Selain penanganan kuratif, sebaiknya masyarakat juga harus memahami terhadap pencegahan virus cacar monyet.
Terdapat sejumlah upaya yang bisa dilakukan, antara lain:
Baca juga: Dokter Ungkap Macam Pencetus Wasir atau Ambeien, Mulai dari Sering Susah BAB hingga Faktor Olahraga
- Berolahraga
- Banyak bergerak
- Membangun suasana yang menyenangkan untuk diri sendiri

- Jangan banyak pikiran.
- Konsumsi vitamin
Pencetus Cacar Monyet
Cacar monyet berasal dari virus yang ditularkan melalui binatang.
Pertama kali cacar monyet ditemukan tahun 1958 di Denmark.
Baca juga: dr. Evi Novitasari Paparkan Kondisi-kondisi yang Memerlukan Suntik Vitamin C
Penemuan cacar monyet ini tepatnya terjadi pada hewan coba monyet.
"Jadi monyet ini sedang dimasukkan di laboratorium untuk diteliti dan ditemukan ada cacar," kata Mercya.
Setelah penemuan ini, beberapa lama kemudian cacar pada monyet tidak ditemukan lagi.

Hingga kemudian tahun 1970 cacar monyet kembali di temukan di kawasan Kongo dan sudah terinfeksi pada manusia.
"Jadi kenapa disebut sebagai cacar monyet, karena pertama kali ditemukan di monyet," imbuh Mercya.
Gejala Cacar Monyet
Seperti virus pada umumnya, gejala cacar monyet diawali dengan demam.
Mengingat demam adalah mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing yang masuk.
Selain demam, penderita juga akan diikuti keluhan nyeri otot.
Baca juga: Waspada Cacar Monyet Bergejala Berat Bisa Sebabkan Radang Otak hingga Pneumonia
Namun yang menjadi pembeda, pada penderita cacar monyet cenderung akan mengalami lesi atau ruam yang tampak mengerikan. Lantaran lesi tersebut berukuran besar.
Meski begitu, tingkat bahayanya lebih rendah dibanding cacar, yakni berkisar 1 hingga 10 persen.
"Kalau cacar 30 persen, 3 dari 10 sedangkan cacar monyet 1 hingga 10 persen. Cacar air lebih ringan lagi," jelasnya.
Penularan Cacar Monyet
Penyebaran virus cacar monyet ini, bisa dilakukan dengan 3 cara. Yakni:
- Hewan
- Manusia ke manusia

- dan benda yang dipakai oleh manusia yang terkena.
Disebutkan, bahwa virus cacar monyet tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa saja.
Melainkan juga bisa dialami oleh anak-anak, bahkan kata Ivanna, cukup rentan terjadi karena sistem imunnya cukup rendah.
Serupa halnya dengan para ibu hamil dan seseorang yang menderita penyakit autoimun.
Vaksin Atasi Infeksi Virus Cacar Monyet
Saat ini masyarakat dunia sedang dihebohkan dengan adanya penyebaran cacar monyet.
Diketahui, untuk menghalang penyebaran semakin meluas, vaksin cacar monyet sangat efektif untuk digunakan.

Mercya menyebut sebaiknya pemberian vaksin dilakukan sebelum seseorang terpapar virus cacar monyet.
Hal ini dipercaya, apabila suatu saat terkena penyakit cacar monyet dapat terhindar dari gejala.
"Sebelum terkena divaksin, supaya nanti kalau virusnya datang sudah tidak ada lagi gejala,"
," katanya.
Berbeda, jika sudah terpapar dengan gejala yang berat lalu diberi vaksin, sebaiknya tidak perlu mendapatkan terapi pengobatan khusus.
Cukup melakukan pengobatan pada gejala yang dialami saja alias terapi simtomatis.
Jenis Vaksin Cacar Monyet
Vaksin berfungsi untuk mencegah terjadinya gejala penyakit yang parah dengan memasukkan virus yang sudah dilemahkan di dalam tubuh.
Sehingga diharapkan tubuh kita bisa menciptakan sistem imun yang lalu memiliki memori.
Baca juga: Waspada Cacar Monyet yang Diawali Timbul Bercak Merah pada Wajah, Simak Kata Dokter Berikut
Maka kedepannya, jika virus masuk ke tubuh sudah bisa mendeteksi.
Saat ini vaksin yang ada adalah vaksin cacar bukanlah vaksin yang khusus untuk cacar monyet.
"Jadi di 2013 sudah disetujui FDA untuk pengobatan vaksin cacar biasa," ujar Mercya.
Kini vaksin yang sudah disetujui untuk vaksin cacar monyet ada 2 jenis.

Yakni Jynneos atau biasa disebut imvanex dan ACAM2000.
Vaksin Jynneos berasal dari virus yang mati namun memiliki antigen.
Sehingga tubuh masih bisa mengenal untuk sistem imun, maka dianggap lebih tidak berbahaya.
Sedangkan ACAM2000 berasal dari virus yang hidup.
Baca juga: Waspada, Dokter Sebut Penularan Penyakit Cacar Monyet Bisa Melalui Batuk dan Bersalaman
Vaksin jenis ACAM2000 ini dinyatakan lebih berbahaya daripada Jynneos.
"Jadi lebih berbahaya sebenarnya karena menunjukkan gejala-gejala," kata Mercya.
Disebutkan, Jyenneos lebih efektif digunakan daripada ACAM2000.
Penjelasan Apoteker Mercya, M.Si ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)