Breaking News:

dr. Feni Fitriani Sebut Anak-anak hingga Ibu Hamil Termasuk Kelompok Rentan Terhadap Polusi Udara

dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.P(K) himbau kepada kelompok rentan untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap polusi udara.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
Pexels
Ilustrasi penggunaan masker untuk melindungi kesehatan paru-paru dari paparan polusi udara, berikut penjelasan dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.P(K) 

TRIBUNHEALTH.COM - Polusi udara memberikan dampak yang buruk untuk kesehatan paru-paru, pernapasan, dan juga organ lainnya.

Menurut penuturan dr. Feni, polusi udara dapat menyebabkan penyakit kronik dan penyakit akut pada tubuh.

Penyakit kronik berupa hipertensi, stroke, hingga diabetes, sedangkan penyakit akut berupa iritasi pernapasan, ISPA, hingga ASMA.

Polusi udara merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh gas dan partikel seperti gas karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), ozon (O3), asap kendaraan, asap pabrik, hingga asap rokok.

Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Paru & Pernapasan, Konsultasi Paru Kerja & Lingkungan, dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.P(K) memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Tribun Corner.

Baca juga: Polusi Udara Dapat Masuk ke Dalam Tubuh, dr. Feni Fitriani Paparkan Dampaknya Bagi Kesehatan

ILUSTRASI - Pemandangan gedung bertingkat diselimuti polusi udara di Jakarta, Jumat (30/8/2019), berikut penjelasan dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.P(K)
ILUSTRASI - Pemandangan gedung bertingkat diselimuti polusi udara di Jakarta, Jumat (30/8/2019), berikut penjelasan dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.P(K) (Tribunnews/JEPRIMA)

dr. Feni menyampaikan, terdapat beberapa kelompok rentan terkena penyakit gangguan pernapasan akibat polusi udara.

1. Kelompok pekerja luar ruangan

Seseorang yang memiliki pekerjaan atau aktivitas lebih banyak di luar ruangan memiliki risiko tinggi terhadap polusi udara.

Kelompok pekerja rentan terhadap polusi udara antara lain adalah polisi lalu lintas, penyapu jalan, hingga pedagang asongan.

Untuk pekerja luar ruangan ini dihimbau untuk selalu menggunakan masker dan memiliki pembatasan jam kerja agar kesehatan paru-paru dapat terjaga dengan baik.

Baca juga: Berbagai Kondisi Medis Bisa Picu Batuk Kronis, Mulai dari Asma, PPOK, hingga Kanker Paru-paru

2 dari 4 halaman

2. Kelompok ibu hamil

dr. Feni menuturkan, seorang ibu hamil yang sering terpapar polusi udara dapat mempengaruhi kehamilannya.

Hal ini dapat berdampak ke janinnya dan dapat mengganggu perkembangan pada janinnya.

Ketika janin di dalam kandungan sudah terganggu pasokan oksigennya, maka pertumbuhannya, organnya juga akan terganggu, dan ketika bayi tersebut lahir berat badannya akan lebih rendah.

Kondisi ini juga dapat disertai dengan gangguan pada fungsi lainnya.

Baca juga: Waspada, Lingkungan Luar Berhubungan Langsung dengan Paru-paru Dapat Menyebabkan Masalah Kesehatan

ilustrasi seorang anak yang sedang batuk dampak dari polusi udara, berikut penjelasan dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.P(K)
ilustrasi seorang anak yang sedang batuk dampak dari polusi udara, berikut penjelasan dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.P(K) (lifestyle.kompas.com)

3. Kelompok anak-anak

Kelompok anak-anak termasuk rentan terhadap polusi udara, karena anak-anak memiliki kondisi pernapasan yang lebih cepat daripada orang dewasa.

Saat anak berada di luar ruangan terlalu lama dan terkana polusi udara, otomatis ia akan menghirup udara yang lebih banyak frekuensinya.

Anak-anak memiliki sistem pernapasan yang belum sempurna, sehingga mereka rentan terhadap suatu penyakit yang disebabkan oleh polusi udara.

Penyakit tersebut misalnya ISPA, batuk kronik, asma, dan penurunan fungsi paru.

3 dari 4 halaman

"Anak-anak kalau memang sudah terganggu oleh polusi udara, maka pertumbuhan parunya juga akan terganggu."

"Jika pertumbuhan paru-paru terganggu, akan menyebabkan hipotensi hingga penyakit paru kronik lainnya saat ia sudah dewasa."

Baca juga: Tak Hanya Memberikan Dampak pada Paru-paru, Merokok Juga Memberikan Dampak pada Kesehatan Ginjal

4. Kelompok lansia

Meskipun tidak terpapar polusi udara, kelompok lansia sudah merupakan kelompok yang rentan terkena penyakit kronik karena kondisinya yang lemah.

Kelompok lansia memiliki sistem pertahanan yang lemah, sehingga dengan pengaruh udara yang tidak baik kelompok lansia akan dengan mudah mengalami perburukan dari kondisinya yang sekarang.

Kelompok-kelompok lansia ini menjadi kelompok yang harus sangat diperhatikan pada saat kualitas udara tidak lagi sehat.

Baca juga: Target Terapi Asma untuk Mempertahankan Paru-paru dan Mencegah Serangan yang Mengancam Jiwa

Ilustrasi seorang wanita menggunakan masker saat beraktivitas untuk menghindari polusi udara, berikut penjelasan dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.P(K)
Ilustrasi seorang wanita menggunakan masker saat beraktivitas untuk menghindari polusi udara, berikut penjelasan dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.P(K) (m.tribunnews.com)

Kualitas udara dapat dilihat dari ISPU atau Indeks Standar Pencemar Udara yang merupakan laporan kualitas udara kepada masyarakat untuk menerangkan seberapa bersih atau tercemaranya kualitas udara.

ISPU disajikan dalam lima kategori warna, hijau menandakan kualitas udara yang baik, biru kualitas udara sedang, orange kualitas udara tidak sehat, merah kualitas udara sangat tidak sehat, dan hitam kualitas udara yang berbahaya.

"Kalau sekarang 150 ke atas yang berwarna merah itu harus berhati-hati ya untuk semua orang."

"Untuk kelompok rentan, levelnya lebih rendah lagi. Di warna orange sudah tidak bagus untuk kelompok rentan ini."

4 dari 4 halaman

"Jadi perlu menjadi perhatian untuk masyarakat yang memiliki kelompok rentan di rumah, lebih harus waspada dan hati-hati," tegas dr. Feni.

Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Paru & Pernapasan, Konsultasi Paru Kerja & Lingkungan, dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.P(K) dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Tribun Corner pada 7 Juli 2022.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comnyeridr. Feni Fitriani Taufikibu hamilanak-anakPolusi Udaraparu-paru
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved