TRIBUNHEALTH.COM - Menyikat gigi adalah rutinitas yang biasa dilakukan setiap hari.
Anjuran menyikat gigi ini sudah mulai diajarkan pada anak sejak dini.
Termasuk cara menyikat gigi dengan tepat dan waktu yang sesuai.
Baca juga: 5 Penyebab Anak Suka Menggigit, Mulai Tumbuh Gigi hingga Butuh Perhatian
Namun sayangnya seiring bertambahnya usia, tidak jarang cara menyikat gigi yang tepat telah diabaikan.
Padahal jika salah dalam cara menyikat gigi, bisa jadi mengundang masalah pada kondisi kesehatan gigi dan mulut.
Karena itu, penting sekali memahami kembali cara menyikat gigi yang tepat agar terhindar dari berbagai masalah gigi.

Untuk memahaminya simak penjabaran Dokter Gigi Ivanna Belopandung berikut ini.
Berdasarkan ulasannya, sebaiknya dalam membersihkan gigi dilakukan pada pagi hari setelah makan dan malam hari sebelum tidur.
Baca juga: Rekonstruksi Gigi, Bisakah Atas Penyakit Mulut? drg. Hendra Nur Sp. Pros Menjawab
Dalam pengerjaanya, saat menyikat gigi tidak perlu membutuhkan waktu terlalu lama.
"Dua menit saja itu sudah cukup ya. Asal benar," ujarnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Manado Official.
Terkadang seseorang menyikat gigi dengan keras, padahal cara ini bisa membuat gusi luka.

Akhirnya sering berdarah dan gigi terkikis karena tekanan yang terlalu keras.
Selain mengurangi kecepatan dalam menyikat gigi, pilihlah bentuk sikat gigi yang baik.
Upayakan untuk memilih bulu sikat yang lembut agar tidak melukai gusi.
Baca juga: Meskipun Gusi Gelap Bisa Diatasi dengan Depigmentasi, Namun Depigmentasi Tak Bertahan Selamanya
Serta perbaiki arah dalam menyikat gigi, lakukan gerakan memutar pada seluruh sisi gigi. Pastikan seluruh gigi terkena.
Bila merasa kurang yakin akan kebersihannya, bisa memastikannya dengan berkaca atau menyentuh area yang dirasa masih kurang bersih dengan lidah.

Hingga selanjutnya kembali mengulang aktivitas menyikat gigi.
Selanjutnya, bila sudah menyikat gigi saat malam hari jangan sampai konsumsi makanan atau minuman lagi. Terkecuali air putih.
Jangan Takut ke Dokter Gigi
Ivanna menuturkan, hingga kini masih ada sejumlah orang yang takut ke dokter gigi. Mayoritas orang tersebut ialah laki-laki.
Ketakutan tersebut terjadi bukanlah tanpa penyebab.
Baca juga: Orang Tua Perlu Tahu, Kebiasaan Buruk Anak Menghisap Jari Menyebabkan Pola Pertumbuhan Rahang Atas
Menurut Ivanna hal di atas seringkali disebabkan lantaran orangtua yang sering menakut-nakuti.
"'Nanti dokter akan suntin dan lain-lain', akhirnya jadi takut sama dokter gigi," terang Ivanna.
Oleh karena itu, ia berharap seluruh masyarakat memahami akan profesi dari seorang dokter gigi dan pentingnya dalam mengatasi gigi bermasalah.

Cara pengenalan ini dapat dilakukan pada anak sedini mungkin.
Yakni dengan mengajaknya ke dokter gigi meskipun tidak ada masalah.
"Awalnya banyak anak kecil yang datang dan takut, lalu kita beri edukasi yang baik dan mengatasi ketakutan anak."
"Akhirnya anak datang ke dokter gigi selanjutnya tidak takut lagi," jelasnya.
Baca juga: Mengenal Gejala Kanker Lidah, Termasuk Terjadinya Pendarahan hingga Rasakan Sensasi Terbakar
Cara di atas bisa berlaku juga pada orang dewasa.
Jangan pernah berpikir malu akan kondisi gigi yang dialami.
Karena segala masalah pada pasien sudah menjadi rutinitas harian yang dihadapi oleh setiap dokter gigi.
"Jadi nggak usah takut, malu, nanti pasti dokter akan memberikan komunikasi yang baik termasuk perawatan apa saja yang dibutuhkan," sambung Ivanna.
Rajin Kontrol Gigi
Menjaga kesehatan gigi sangat penting dilakukan.

Selain rajin membersihkan dengan menyikat gigi yang tepat, ada baiknya juga diikuti dengan rutin kontrol gigi di dokter gigi.
Sebaiknya upayakan melakukan pemeriksaan gigi dalam kurun waktu 3 hingga 6 bulan sekali.
Meskipun Anda merasa tidak mengalami masalah gigi apapun.
Baca juga: Dr. drg. Eddy Heriyanto Sp.Ort(K) Sebut Gusi Kemerahan dan Mudah Berdarah Merupakan Tanda Gingivitis
Karena dokter gigi bisa melihat lubang terkecil yang tidak bisa dilihat oleh masyarakat awam.
Jangan sampai baru datang ke dokter gigi setelah mengalami masalah gigi.
"Kalau dokter gigi sudah melihat ada karang gigi, harus segera dibersihkan," imbuhnya.

Aturan pemeriksaan gigi ini bukan hanya berlaku pada orang dewasa saja, melainkan juga pada anak-anak.
Kalau anak sudah mulai muncul gigi, orangtua harus tanggap dalam melatih anak untuk menyadari pentingnya memperhatikan kesehatan gigi.
Baca juga: Pahami Beberapa Hal Sebelum Melakukan Rekonstruksi Rahang, Ini Penjelasan drg. Andi Tajrin
Yakni dengan cara membersihkan gigi anak secara rutin yang bisa dibantu dengan menggunakan kain kassa.
Selanjutnya bila gigi permanen anak sudah tumbuh, bisa diajak ke dokter gigi untuk melakukan pencegahan gigi berlubang.
Penjelasan Dokter Gigi Ivanna Belopandung, ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Manado Official.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)