TRIBUNHEALTH.COM - Kopi kerap dianggap bisa menyembuhkan atau meringankan sembelit atau konstipasi.
Namun apakah hal ini dibenarkan dari segi medis?
Situs Medical News Today (MNT) menyebut, bagi sebagian orang mengonsumsi kopi dapat meningkatkan keinginan untuk ke kamar mandi.
Pasalnya kopi dapat merangsang otot-otot di sistem pencernaan.
Faktanya, satu studi tahun 1998 menemukan bahwa kopi berkafein dapat merangsang usus dengan cara yang sama seperti makanan.
Efek ini 60 persen lebih kuat dari air minum dan 23 persen lebih kuat dari minum kopi tanpa kafein.
Kopi juga mengandung sejumlah kecil serat larut yang membantu mencegah sembelit dengan meningkatkan keseimbangan bakteri usus.

Konon, kualitas kafein yang merangsang usus mungkin lebih kuat pada orang dengan IBS.
Karenanya, itu juga bisa memperburuk gejala pencernaan.
Orang dengan IBS dapat mencoba menghilangkan kafein dari makanan mereka untuk melihat apakah itu membantu.
Baca juga: Kebiasaan Minum Kopi Apakah Aman untuk Kesehatan Jantung? Begini Kata Dokter
Temui dokter jika diperlukan
Beberapa tips sederhana lain bisa dilakukan untuk mengatasi gejala yang timbul.
Misalnya saja dengan memperbaiki pola makan dan rutinitas ke toilet untuk buang air besar.
Sebagai contoh, feses bisa lebih lunak dengan menambah konsumsi makanan yang berserat

Namun ada kalanya sembelit memang memerlukan bantuan medis.
Bantuan yang dimaksud bisa berupa mengonsumsi obat-obatan dari apotek.
Namun terkadang perlu untuk menemui dokter jika mengalami beberapa hal sebagai berikut, dilansir TribunHealth.com dari laman resmi NHS Inggris.
Baca juga: Cara Alami Berikut Dapat Atasi Sembelit, Termasuk Perbanyak Minum dan Olahraga
Temui dokter umum jika:
- Tidak membaik dengan pengobatan
- Sering sembelit dan berlangsung lama
- Kembung dan tahan lama
- Ada darah di kotor
- Tiba-tiba kehilangan berat badan
- Merasa sangat lelah sepanjang waktu
- Sedang minum obat yang menyebabkan konstipasi – seperti obat penghilang rasa sakit opioid
Komplikasi sembelit jangka panjang

Konstipasi jangka panjang dapat menyebabkan impaksi feses.
Di sinilah kotoran menumpuk di bagian terakhir usus besar (rektum).
Gejala utamanya adalah diare setelah lama mengalami sembelit.
Impaksi feses dapat diobati dengan:
- Pencahar yang lebih kuat – diresepkan oleh dokter
- Supositoria – obat yang tempatkan di pantat
- Enema mini.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)