TRIBUNHEALTH.COM - Insomnia selama kehamilan atau juga disebut insomnia perinatal sangat umum terjadi.
Selama trimester pertama, sekitar 13 persen ibu hamil mengalami kesulitan tidur.
Orang hamil sering kesulitan untuk tertidur, lebih sering terbangun di malam hari, dan lebih sering tertidur di siang hari.
Ada banyak alasan mengapa ibu hamil bisa mengalami insomnia, mulai dari perubahan fisik, stres psikologis, hingga terbayang tantangan menjadi orangtua, dilansir TribunHealth.com dari Verywell Health, Minggu (7/8/2022).
Meski siapa pun dapat mengalami insomnia, faktor-faktor tertentu (seperti obesitas, merokok, kecemasan, asma, dan stres) dapat membuat seseorang lebih berisiko.
Dilansir Verywell Health, berikut ini berbagai penyabab insomnia pada ibu hamil.
1. Perubahan hormonal pada awal kehamilan

Pada tahap awal kehamilan, penyebab umum insomnia meliputi:
- Perubahan hormonal, seperti peningkatan progesteron dan estrogen
Mual dan muntah - Sering buang air kecil
2. Bertambahnya usia kehamilan
Gejala insomnia cenderung meningkat seiring dengan perkembangan kehamilan.
Baca juga: 4 Penyebab Hipertensi pada Ibu Hamil, Termasuk Terjadinya Preeklamsia yang Bahayakan Janin
Pada akhir trimester ketiga, hampir 74 persen ibu hamil memiliki masalah dengan tidur.
Selama tahap akhir kehamilan, insomnia sering disebabkan oleh:
- Sakit punggung
- Perubahan posisi
- Gerakan janin meningkat
- Keram kaki
- Sesak nafas
3. Penyakit refluks gastroesofagus (GERD)

Kadang-kadang disebut sebagai refluks asam, gangguan ini menyebabkan makanan dan asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
Hal ini menyebabkan gejala seperti heartburn, suara serak, nyeri dada, dan mual.
Banyak orang dengan GERD juga mengalami kesulitan tidur.
Baca juga: 5 Penyebab Bau Mulut, Termasuk GERD hingga Efek Samping Obat Tertentu
GERD tidak jarang terjadi selama kehamilan karena perubahan hormonal, janin yang tumbuh menekan perut, perubahan pola makan, dan penurunan tonus otot di otot yang mencegah asam naik dari perut.
Antasida dapat membantu meredakan gejala GERD malam hari dan meningkatkan tidur.
4. Restless Legs Syndrome (RLS)

Gangguan tidur ini melibatkan dorongan tak terkendali untuk menggerakkan kaki karena adanya sensasi yang mengganggu.
RLS memengaruhi 27 persen -30% orang hamil.
Mandi air hangat, pijat, mandi air hangat olahraga yang cukup, dan mengoleskan panas ke area yang terkena dapat membantu meredakan gejala RLS.
Suplementasi zat besi, jika diperlukan, juga merupakan andalan pengobatan.
Baca juga: Penelitian Ungkap Insomnia Bisa Jadi Faktor Risiko Penyakit Jantung, Dialami oleh 50 Persen Pasien

5. Gangguan kesehatan mental
Orang dengan kondisi kesehatan mental, termasuk gangguan depresi mayor (MDD), gangguan mood lainnya, dan gangguan kecemasan umum (GAD), lebih berisiko mengalami insomnia selama kehamilan.
6. Mimpi buruk
Sekitar setengah dari orang hamil melaporkan sering mengalami mimpi buruk yang mengganggu.
Mimpi buruk sangat umum selama trimester ketiga dan tepat sebelum melahirkan.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)