TRIBUNHEALTH.COM - Otak merupakan organ vital yang kompleks yang dilindungi oleh tengkorak dan selaput otak atau meninges.
Otak adalah pusat dari sistem saraf yang bertugas mengontrol semua pergerakkan manusia.
Volume otak berkisar antara 1.350 cc dan mempunyai 100 juta sel saraf atau neuron di dalamnya untuk menunjang fungsi-fungsinya.
Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS mengatakan jika otak memiliki banyak fungsi penting bagi setiap individu.
Tingkat pendidikan, kehidupan, dan kesejahteraan yang semakin baik harus seimbang dengan tingkat kesadaran akan kesehatan masing-masing individu.
Baca juga: 5 Penyebab Munculnya Sensasi Terbakar pada Hidung, Termasuk Rhinitis dan Covid-19

Baca juga: 4 Penyebab Hipertensi pada Ibu Hamil, Termasuk Terjadinya Preeklamsia yang Bahayakan Janin
Sehingga kita bisa tetap mengetahui apa yang terjadi pada tubuh.
Umumnya di usia tertentu dianjurkan untuk melakuan general check up.
Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS mengatakan jika selain melakukan general check up secara rutin juga diperlukan brain check up.
Pernyataan ini disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Rubrik Kita.
Brain check up adalah rangkaian pemeriksaan untuk mendeteksi dini adanya gangguan di otak dan pembuluh darah otak seperti infark atau kematian sel otak, aneurisma, tumor dan sebagainya sebagai upaya pencegahan atau prevensi berkembangnya penyakit otak lebih lanjut.
Baca juga: Jangan Khawatir, Sakit Kepala saat Gigi Impaksi sangat Wajar Terjadi menurut drg. Munawir H. Usman

Baca juga: Segera Lakukan Sunat bila Alami Fimosis Patologis, Ini Imbauan dari dr. Rizki Muhammad Ihsan, Sp. U
Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS menuturkan jika setiap jumlah populasi penduduk 100.000 orang terdapat sekitar 10 kasus tumor otak baru setiap tahun.
Adanya tumor otak menyebabkan desakan atau tekanan dapat mengakibatkan kaburnya penglihatan penderita.
Berdasarkan penuturan Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS kondisi ini harus diwaspadai, karena semakin lama tumor semakin mendesak dan besar ukurannya dapat menyebabkan penderita mengalami kebutaan.
Apabila sudah terjadi kebutaan karena penderita tidak pernah melakukan brain check up dan tidak mengetahui adanya tumor otak, umumnya penderita baru menyadari.
Karena mayoritas orang Indonesia tidak melakukan pemeriksaan apabila tidak mengidap sakit yang parah.
Perlu diingat jika otak mengatur dan mengkoordinis sebagian besar gerakan, perilaku dan fungsi homeostatis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh.
Baca juga: Keterbukaan Jadi Langkah Awal Cegah Depresi, Simak Cara Lain dari dr. Hary Purwono, Sp. KJ.

Baca juga: Kecemasan Bisa Disertai Mual hingga Muntah, Berikut Ini Tips untuk Mengatasinya
Jika sakit kepala yang dialami semakin lama semakin berat dan disertai keluhan lain seperti gangguan berjalan, gangguan berbicara, hingga pandangan mata yang berubah, maka sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter.
Sehingga dokter bisa memastikan diagnosa pasien, apabila memang dicurigai menderita tumor otak maka akan dilakukan pemeriksana terkait otak pasien seperti foto CT scan.
Baca juga: Orangtua Perlu Mengetahui Penyebab Flu dan Batuk pada Anak, Ini Kata dr. Lingga Pradipta Sp.A
Penjelasan Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Rubrik Kita edisi 14 Mei 2021.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.