TRIBUNHEALTH.COM - Alergi adalah suatu kondisi yang merujuk pada sistem kekebalan tubuh yang bereaksi dengan bahan-bahan alergen.
Kondisi alergi ini bisa terjadi pada siapa saja, tak terkecuali pada anak-anak.
Biasanya anak dikenal memiliki alergi terhadap susu sapi.
Baca juga: Iritasi Saraf, Pulpitis, hingga Alergi Dapat Sebabkan Gigi Sensitif setelah Dilakukan Penambalan
Namun rupanya, selain alergi terhadap susu sapi, anak juga bisa alergi dengan telur.
Beredar informasi, bahwa jika anak mengalami alergi telur maka tidak boleh melakukan imunisasi influenza. Mitos atau fakta?

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, dr. Prasna Pramita, Sp.PD-KAI, MARS memberikan tanggapannya.
Berdasarkan penuturannya, hal itu bisa dikatakan benar dan tidak benar.
Perlu diketahui, vaksinasi influenza dikembangbiakkan dengan menggunakan telur.
Baca juga: Obat Influenza Disebut Bisa Menyebabkan Gangguan Prostat, Begini Tanggapan Dokter Spesialis Urologi
Sehingga jika memiliki alergi terhadap telur lalu mendapat suntikan influenza tersebut, dikhawatirkan akan muncul alerginya.
"Tapi itu sebagai bahan, bahwa jika ingin melakukan vaksinasi influenza kita selalu tanyakan pada pasien apakah ada alergi terhadap telur," papar Prasna.
Meski begitu, bukan berarti bahwa anak yang mengalami alergi telur tidak boleh mendapatkan vaksinasi influenza.

Anak baru bisa mendapatkan vaksinasi influenza dengan catatan dalam kondisi yang sehat.
Pentingnya Tes Alergi
Menurut Prasna, tes alergi sangat penting dilakukan untuk mendeteksi faktor pencetus alergi.
Dengan begitu, diharapkan bisa mengantisipasinya dan tidak akan mengalami alergi.
Baca juga: Dokter Tegaskan Vaksinasi Cacar Berikan Kekebalan Tubuh Sebanyak 85 persen terhadap Cacar Monyet
"Kalau kita bisa menghindari pencetusnya, alerginya jadi tidak kambuh," paparnya Prasna.
Terlebih lagi, obat utama dalam kasus alergi ialah pencegahan.
Disamping dengan obat-obatan yang memang dipastikan dapat membantu.

Tes alergi yang bisa diambil dari tes darah.
Tes tusuk atau Skin prick test adalah tes yang biasa dilakukan untuk tes alergi.
Disebutkan, sekitar 54 macam bahan makanan bisa dideteksi dnegan menggunakan Skin Prick test ini.
"Jadi kita ditusuk nih di kulit, misalnya nomor 1 udang, 2 ikan, dan lain-lain. Itu ada sekitar 24 macam ditambah kontrol positif dan negatif jadi 26 macam," jelas Prasna.
Reaksi Pasca Alergi
Alergi adalah suatu kondisi yang merujuk pada sistem kekebalan tubuh yang bereaksi dengan bahan-bahan alergen.
Bahan-bahan alergen ini sebenarnya tidak berbahaya.
Baca juga: Dokter Imbau Setiap Orang Lakukan Tes Alergi, Ini Sederet Manfaat yang Diperoleh
Namun karena tubuh terus terpapar dengan bahan alergen tersebut, akhirnya memunculkan masalah atau reaksi alergi.
Reaksi yang bisa timbul pasca terkena alergi antara lain:
- Merah-merah di kulit
- Batuk

- Pilek
- Mual
- Muntah
Baca juga: Muntah Darah Termasuk Masalah Serius, NHS Inggris Sarankan Segera Periksa ke Dokter
- Sesak napas
Penanganan Alergi
Ketika mengalami alergi, masyarakat bisa mengonsumsi obat anti alergi.
Obat anti alergi tersebut sangat mudah ditemui di pasaran.
Obat anti alergi ini bisa dikonsumsi hingga 3 sampai 5 hari.
Baca juga: Mengalami Bercak Hitam di Beberapa Area Tubuh, Apakah Ini Ciri Alergi Obat?
"Coba saja nggak papa-papa minum dulu obat anti alergi, seperti 1 tablet sampai beberapa hari," imbau Prasna.
Namun jika sudah melewati batas ketentuan, seperti 5 hari lamanya, maka segera cari pertolongan ke dokter.
Jangan menunda untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter.

Karena jika terlambat, bisa saja kulit sudah mengalami kondisi yang lebih parah akibat sering digaruk karena merasakan gatal.
"Kalau tidur suka menggaruk, terkadang itu sering dilupakan akhirnya menimbulkan luka."
"Luka ini jadi berbekas dan sulit disembuhkan kalau sudah dewasa, berbeda dengan anak-anak," ungkap Prasna.
Tubuh yang Rentan Terkena Alergi
Alergi bisa terjadi karena berbagai macam faktor penyebab.
Namun biasanya, alergi timbul hanya pada area tertentu saja.
Baca juga: Mengetahui Pencetus Alergi dengan Lakuan Tes Alergi, Skin Prick Test Hingga Tes Alergi Melalui Darah
Menurut pemaparan Prasna, area tubuh yang sering terkena alergi terbagi menjadi 2 jenis, yakni area lokal dan sistemik.
Pada area lokal terdapat pada kulit, sementara sistemik pada dalam tubuh.

Bila area sistemik yang terkena, maka bisa memunculkan batuk, pilek, bersin-bersin, mual atau muntah, hingga sesak napas dan perut tidak nyaman.
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Alergi dan Imunologi, dr. Prasna Pramita ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)