TRIBUNHEALTH.COM - Tumor otak adalah kondisi yang ditandai dengan tumbuhnya sel-sel abnormal di dalam atau sekitar otak.
Pasalnya sel-sel abnormal tersebut tumbuh tidak wajar dan tidak terkendali.
Terjadinya tumor bisa disebabkan oleh perubahan DNA di dalam tubuh.
DNA mengalami suatu perubahan yang mana kita tidak pernah mengetahui penyebabnya.
Perubahan DNA bisa terjadi pada bagian tubuh manapun.
Apabila terjadi pada otak, maka akan berkaitan dengan sel-sel otak atau sel saraf sehingga bisa memicu terjadinya tumor otak.
Baca juga: dr. Gadih Ranti Sp.JP, FIHA Jelaskan Alasan Usia Muda Terserang Penyakit Jantung

Baca juga: Perawatan Umbilical Cord Tergantung dari Kondisi, Keluhan dan Tingkat Keparahan Pasien
"Artinya ada sel-sel di otak kita yang pertumbuhannya menjadi tidak terkontrol, pembelahan dirinya, harusnya sel otak kan tidak membelah atau memperbanyak diri," timpal Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS.
Pernyataan ini disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Rubrik Kita.
"Akan tetapi kondisi ini bisa terjadi, suatu jenis sel otak menjadi terlalu cepat memperbanyak diri," terang Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS.
Akibat hal ini maka menimbulkan suatu benjolan pada bagian tersebut.
"Dan masalahnya yang sering kita dalam membedakan otak dengan organ tubuh yang lain, kalau di perut ada benjolan, kita bisa melihat perut bertambah besar. Perut bertambah besar karena perut elastis," jelas Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS.
"Hal ini sama halnya pada lengan tungkai, apabila terdapat tumor di lutut maupun bahu akan terlihat bahwa organ tersebut bertambah besar," tutur Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS.
Baca juga: Retina Mata Lepas Bisa Terjadi pada Kedua Mata atau Hanya Satu Mata? Ini Kata dr. Rani Himayani Sp.M

Baca juga: Penanganan Terhadap Nyeri Rahang, Hanya Konsumsi Obat atau Harus Dilakukan Tindakan Lain?
Namun masalah berkaitan dengan otak kita karena rongga otak memiliki ukuran yang sudah pas.
Pernyataan ini dibenarkan oleh Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS dimana rongga otak sudah penuh diisi dengan otak.
Jika terdapat benjolan yang tumbuh secara perlahan dan bertambah besar di otak, mengakibatkan otak semakin terdesak.
"Terdesaknya otak, sementara ukuran kepala tidak bertambah," lanjut Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS dalam tayangan Rubrik Kita.
Keluhan utama yang paling awal dirasakan oleh penderita tumor otak adalah sakit kepala.
Namun sakit kepala yang dirasakan berbeda dengan sakit kepala pada umumnya.
Perlu menjadi informasi jika tumor di dalam otak tidak selalu berubah menjadi tumor ganas atau kanker.
Baca juga: dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu: Sumber Penularan Utama Kecacingan adalah Adanya Kontak dengan Tanah

Baca juga: Jerawat Bisa Timbul Akibat Gesekan Antara Masker dan Kulit, Ini Penjelasan dr. Citra Anggraeny
Tingkatan tumor otak terbagi dari tingkat 1 hingga 4.
Pasalnya pengelompokkannya bedasarkan perilaku tumor tersebut.
Misalnya seperti dinilai dari kecepatan pertumbuhan dan cara penyebarannya.
Pada tingkat 1 dan 2 biasanya tumor tergolong jinak dan tak berpotensi menjadi ganas.
Baca juga: dr. Irmadani Intan Sebut Ada Banyak Faktor yang Memengaruhi Proses Penyembuhan Luka setelah Sunat
Penjelasan Prof. Dr. dr. Zainal Mutaqqin, PhD, Sp.BS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Rubrik Kita edisi 14 Mei 2021.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.