Breaking News:

Penanganan Terhadap Nyeri Rahang, Hanya Konsumsi Obat atau Harus Dilakukan Tindakan Lain?

Keluhan nyeri rahang tentu sudah tidak asing lagi. Nyeri pada rahang bisa disebabkan karena adanya anomali dan banyak yang belum memahaminya.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
intisari.grid.id
ilustrasi seseorang yang mengalami nyeri rahang 

TRIBUNHEALTH.COM - Bicara tentang nyeri memang cukup menarik, selain terkait pemicu etiologis anatomi dan anomali apa yang sedang berlangsung.

Tetapi juga terkait pada kondisi nilai ambang rasa sakit seseorang.

drg. Anastasia menyampaikan bahwa penanganan terhadap rahang tergantung dari pemicunya dan perlu diketahui pemicu kejaidan anomali tersebut.

Apabila dipicu oleh kejadian anomali pada gigi, maka giginya lah yang dirawat.

Jika pemicunya adalah kejadian pada temporomandibular joint, maka dipulihkan kondisi anomalinya.

Kejadian bergesernya temporomandibular joint, sehingga seseorang membuka mulut tidak bisa menutup kembali, tertawa tidak bisa menutup kembali atau misalkan berbunyi seperti "klek klek klek" atau klicking pada area tersebut.

ilustrasi seseorang yang mengalami nyeri rahang
ilustrasi seseorang yang mengalami nyeri rahang (intisari.grid.id)

Baca juga: drg. Eddy Heriyanto Sp. Ort(K) Jelaskan Mengenai Nyeri Gusi pada Balita saat Tumbuh Gigi

drg. Anastasia mengatakan, perlu diketahui terlebih dulu etiologis kejadian dari keluhan pasien dan tidak bisa disamaratakan.

Tetapi obat-obat penghilang nyeri, sementara bisa dikonsumsi.

Sementara bukan berarti terapi utamanya.

Misalkan mulut yang membuka dan tidak bisa menutup kembali atau pada kondisi terkunci tersebut disarankan untuk tidak melakukan tindakan pemaksaan.

2 dari 2 halaman

Salah satu upaya yang paling bisa dilakukan adalah relaksasi, relax dan hindari rasa panik.

Itulah mengapa dukungan sekitar seperti keluarga maupun sahabat berperan sangat penting.

Baca juga: 7 Penyebab Pusing pada Awal Kehamilan, Tekanan Darah Rendah hingga Morning Sickness

Apabila pasien panik, kondisi tersebut bisa terasakan lebih nyeri.

drg. Anastasia menyampaikan, jangan pernah melakukan tindakan sendiri apabila belum yakin pemicunya.

Menelepon dokter dengan segera bisa diupayakan, sehingga dokter bisa membimbing.

Meskupin beum bisa ditegakkan diagnosa secara definitif, tetapi setidaknya dokter bisa mengetahui kondisinya lalu bisa dibantu tindakan pertolongan darurat awal sebelum tiba di rumah sakit atau bertemu dengan dokter

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved