TRIBUNHEALTH.COM - Stroke yaitu adanya gangguan saraf yang mendadak secara vokal.
Arti dari vokal ialah tiba-tiba lumpuh sebelah badan, tiba-tiba mencong sebelah wajah, tidak bisa bicara, tidak bisa mengingat, tiba-tiba kejang dan tiba-tiba pingsan maupun terasa berputar.
dr. Zam Zanariah menyampaikan, clue dengan tiba-tiba adanya gangguan saraf yang vokal atau global yaitu tiba-tiba tidak sadar dan lebih dari 24 jam keluhan tersebut atau pasien meninggal dunia dan satu-satunya karena vaskuler.
Vaskuler maksudnya ada faktor resiko pasien tersebut mengalami gejala vokal atau global, yaitu adanya darah tinggi, kencing manis, kolesterol, kebiasaan merokok, obesitas, gangguan jantung, usia yang sudah tua, kelainan darah dan lain-lain yang menyebabkan seseorang mengalami stroke.

Baca juga: Cacar Monyet Belum Terdeteksi di Indonesia, Menkes Imbau Waspada, Bisa Menular setelah Gejala Timbul
Penyakit stroke memiliki dua tipe, dan setiap tipe memiliki gejala yang berbeda yaitu :
- Menyumbat pembuluh darah
Pada tipe sumbatan, biasanya pasien mengalami keluhan mendadak pada saat istirahat dan tidak diikuti sakit kepala, muntah-muntah, tidak mengalami kejang, dan tidak mengalami penurunan kesadaran.
Biasanya makin hari kondisi pasien makin memburuk.
- Pecah pembuluh darah
Gejala dari stroke akibat pembuluh darah yang pecah yakni adanya gangguan saraf yang mendadak pada saat beraktivitas.
Misalkan ketika mencuci piring, mencuci baju, maupun saat sedang bekerja.
Baca juga: Infeksi Jamur Beresiko Dialami Siapa Saja, Adakah Jenis-jenis Kulit yang Rentan Mengalaminya?
Pasien yang tidak sadar, mengalami muntah, sakit kepala bahkan mengalami kejang biasanya saat serangan langsung memburuk hebat.
dr. Zam Zanariah menyampaikan, dari dua tipe penyakit stroke tersebut goalnya atau diagnosa pastinya tentu dengan CT Scan.
Apabila seseorang mengalami gejala tersebut dan memastikan arah diagnosa yaitu dengan melakukan CT Scan.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung bersama dengan dr. Zam Zanariah Sp.S. M.Kes. Seorang dokter spesialis saraf RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)