TRIBUNHEALTH.COM - Depresi pascamelahirkan atau postpartum depression merupakan kondisi yang dialami oleh ibu baru setelah melahirkan.
Namun ada fakta menarik bahwa postpartum depression juga bisa terjadi pada pria yang baru saja menjadi ayah.
"Postpartum depression dapat memengaruhi hingga 25 persen pria," tulis situs medis Medical News Today, dilansir TribunHealth.com pada Kamis (28/7/2022).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan bahwa postpartum depression berbeda dari apa yang umumnya dikenal sebagai "baby blues."
"Perasaan postpartum depression bertahan lebih lama dan lebih intens," tulis MNT.
Seseorang dengan postpartum depression mungkin mengalami kekhawatiran, kesedihan, dan kelelahan untuk waktu yang lama.
Depresi pascapersalinan pria dapat memengaruhi 1 dari 10 ayah baru.
"Kecemasan pascapersalinan sering terjadi selain depresi."
Pria yang menghadapi kelahiran anak pertama mungkin yang paling rentan terhadap postpartum depression.
"Postpartum depression pria mungkin tidak langsung terlihat. Ini bisa berkembang selama sekitar satu tahun."
Baca juga: Menyusui Bermanfaat untuk Ibu, Bisa Cegah Depresi Postpartum (PPD) hingga Turunkan Berat Badan
"Sebuah studi tahun 2019 menunjukkan bahwa depresi pascapersalinan pada pria dapat berdampak negatif pada interaksi mereka dengan anak."
Penyebab
Mungkin ada berbagai penyebab postpartum depression pada pria.
Medical News Today menguraikan beberapa kemungkinan penyebabnya.
Perubahan hormonal
Hormon wanita berubah selama kehamilan.
Namun, penelitian tahun 2017 menunjukkan bahwa pria dapat mengembangkan kadar testosteron yang lebih rendah selama kehamilan pasangannya.
Penurunan ini mungkin karena alasan psikologis, dan kadar testosteron yang rendah pada pria mungkin terkait dengan depresi.
Hormon tambahan yang dapat berubah pada pria selama periode perinatal dan postnatal termasuk estrogen, kortisol, vasopresin, dan prolaktin.
Baca juga: 5 Manfaat Penting ASI untuk Bayi: Bentuk Antibodi, Cegah Obesitas, hingga Bantu Perkembangan Otak
Merasa terlepas atau kewalahan
Dalam beberapa kasus, ayah mungkin merasa terpisah dari anak-anak mereka yang baru lahir.
Kadang-kadang, menjadi orang tua, terutama untuk pertama kalinya, mungkin membuat seseorang kewalahan.
Perasaan ini dapat menyebabkan depresi.
Kurang tidur
Memiliki bayi yang baru lahir dapat berarti bahwa tidur seseorang kurang panjang dan berkualitas.
Penelitian dari 2015 menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur lebih mungkin mengalami depresi.
Baca juga: Psikolog Ungkap Pernikahan Dini Memicu Gangguan seperti Baby Blues hingga Postpartum Depression
Depresi ibu
Jika ibu dari anak mengalami depresi pascapersalinan, hal ini dapat mengakibatkan ayah juga merasa tertekan.
Ini mungkin karena perasaan psikologis atau perasaan kewalahan.
Riwayat depresi atau kecemasan
Seseorang dengan riwayat depresi atau kecemasan mungkin lebih mungkin mengalami postpartum depression.
Ini mungkin karena ketidakseimbangan kimia di otak, membuat seseorang lebih rentan mengalami depresi.
Faktor alternatif
Faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan depresi seseorang termasuk usia muda, kesulitan keuangan, dan stres.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)