TRIBUNHEALTH.COM - Perawatan penyakit Empty Sella Syndrome (ESS) bersifat simtomatik dan suportif.
National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS) menyebut empty sella syndrome bukanlah kondisi yang mengancam jiwa.
"Paling sering, dan terutama di antara mereka dengan ESS primer, gangguan ini tidak menyebabkan masalah kesehatan dan tidak mempengaruhi harapan hidup," tulisnya.
Empty sella syndrome sendiri merupakan kelainan yang berhubungan dengan bagian tengkorak yang disebut sella tursika.
"Empty Sella Syndrome (ESS) adalah gangguan yang melibatkan sella tursika, struktur tulang di dasar otak yang mengelilingi dan melindungi kelenjar pituitari," tulis NINDS dalam situs resminya.

"Empty sella syndrome sering ditemukan selama tes pencitraan radiologis untuk gangguan hipofisis. empty sella syndrome terjadi pada hingga 25 persen populasi."
Terkait perawatan, NINDS menyebut kondisi ini hanya akan menangani gejalanya saja jika tidak menimbulkan masalah serius.
Baca juga: Antisipasi Derajat Keparahan Nyeri Kepala Kian Memberat, Dokter Tekankan Pasien Rutin Tes MRI Otak
"Kecuali jika sindrom tersebut menyebabkan masalah medis lainnya, pengobatan untuk disfungsi endokrin yang terkait dengan malfungsi hipofisis bersifat simtomatik dan suportif," tulis situs tersebut.
"Individu dengan ESS primer yang memiliki kadar prolaktin tinggi dapat diberikan bromokriptin. Dalam beberapa kasus, terutama ketika drainase cairan tulang belakang diamati, pembedahan mungkin diperlukan," situs tersebut mencontohkan perawatan yang mungkin dilakukan.

Hal senada juga disampaiakan oleh situs medis Healthline.
"Empty stella syndrome biasanya tidak memerlukan pengobatan kecuali jika menimbulkan gejala," tulis situs tersebut.
Beberapa perawatan berikut mungkin perlu dilakukan sesuai gejala yang muncul.
Baca juga: Perhatikan Nyeri Kepala yang Khas Indikasi Tumor Otak, Dokter Jabarkan Ciri-cirinya
- operasi untuk mencegah CSF bocor keluar dari hidung
- obat-obatan, seperti ibuprofen (Advil, Motrin), untuk menghilangkan sakit kepala
Jika seseorang memiliki empty stella syndrome sekunder karena kondisi yang mendasarinya, dokter akan fokus untuk mengobati kondisi itu atau mengelola gejalanya.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)