TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial, drg. Andi Tajrin, MKes, Sp.BM (K) menjelaskan usia yang bisa melakukan tindakan odontektomi.
Menurut penjelasannya, tidak ada batasan usia yang menjadi rujukan khusus untuk bisa melakukan tindakan odontektomi.
Maka pada dasarnya semua usia diperbolehkan melakukan tindakan odontektomi pada saat gigi sudah dinyatakan mengalami impaksi.
Baca juga: drg. Andi Tajrin M.Kes., Sp.BM(K) Ungkap Beberapa Indikasi yang Perlu Dilakukan Pencabutan Gigi
Mengingat ada kondisi gigi yang masih dalam tahap erupsi atau pertumbuhan.
Namun jika sudah dipastikan masa tumbuh gigi sudah selesai, seperti di atas umur 30 tahun kemudian terdapat impaksi dan membutuhkan odontektomi maka tindakan ini bisa diberikan.

"Jadi justru harus, sebaiknya lebih cepat yakni di umur 16 sampai 20 sudah mengevaluasi dirinya masing-masing," kata Tajrin dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.
Tajrin menambahkan, gigi impaksi bisa menjadi benda asing bila tak segera diberi tindakan.
Baca juga: drg. Citra, MMRS: Penggunaan Gigi Palsu Tak Hanya untuk Tujuan Estetika, Tetapi Lebih Kepada Fungsi
Artinya gigi yang dimiliki akan menyebabkan suatu masalah apabila tidak dilakukan odontektomi.
Karena itu gigi berada pada posisi yang tidak normal.
Sehingga banyak hal yang akan terjadi, antara lain:

1. Infeksi
2. Gigi rapuh atau berlubang
Baca juga: Iritasi Saraf, Pulpitis, hingga Alergi Dapat Sebabkan Gigi Sensitif setelah Dilakukan Penambalan
3. Inflamasi terus-menerus
4. Risiko sebabkan kista dan tumor

Maka dari itu penting sekali jika alami impaksi harus segera diberikan terapi.
Kelebihan dan Kekurangan Odontektomi
Jika Anda tertarik dengan tindakan odontektomi ada baiknya untuk memperhatikan berbagai kelebihan dan kekurangan dari tindakan ini.
Beberapa hal yang perlu disimak antara lain:
Baca juga: Apakah Terjadinya Gigi Impaksi Bisa Memengaruhi Estetika Wajah? Begini Kata drg. Andi Tajrin, M.Kes
1. Mencegah terjadinya penyakit yang lebih berat
Dengan melakukan odontektomi dapat mencegah penyakit seperti tumor dan infeksi
2. Teknik ini hanya dilakukan pada gigi yang terbenam

Sehingga tidak akan ada gigi yang bisa keluar dari tulang tanpa dilakukan pembuatan sayatan pada gusi atau tulang secara minimal
3. Tidak menimbulkan rasa sakit
Untuk mencapai hal ini harus dilakukan oleh dokter gigi profesional.
Baca juga: Tren Sikat Gigi Jepang, Apakah Memang Bagus Digunakan? Ini Pandangan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
Utamanya dokter gigi spesialis yang memang berwenang melakukan tindakan odontektomi.
Lebih lanjut, untuk kekurangannya ialah:
1. Beberapa posisi akan lebih sulit
Dalam hal ini akan membutuhkan prosedur yang lebih lama dari pencabutan gigi biasa
2. Beberapa tindakan terkadang menimbulkan rasa sakit

Meski begitu rasa sakit akan cepat teratasi dengan anastesi lokal.
3. Ada sayatan
Adanya tulang yang dibuka atau biasa disebut operasi.
Baca juga: Penggunaan Headgear Bertujuan untuk Memperbaiki Hubungan Antara Rahang Atas dan Rahang Bawah
Walaupun dilakukan sayatan namun dapat dipastikan tidak menimbulkan rasa sakit.
Tindakan Pencabutan Khusus
Odontektomi biasa disebut juga sebagai tindakan pencabutan pada gigi bungsu, gigi yang tidak tumbuh normal atau gigi yang terbenam di dalam tulang.
Sekitar 80 persen gigi yang diodontektomi itu ada di gigi bungsu sebenarnya.

Namun demikian, pada beberapa gigi seperti gigi taring atau gigi seri baik pada rahang atas atau bawah juga bisa tumbuh dengan tidak normal.
Maka untuk menanganinya dibutuhkan prosedur odontektomi.
Baca juga: Apakah Terjadinya Gigi Impaksi Bisa Memengaruhi Estetika Wajah? Begini Kata drg. Andi Tajrin, M.Kes
Dalam dunia kedokteran gigi, odontektomi disebut sebagai tindakan pencabutan khusus.
Karena tindakan odontektomi membutuhkan teknik yang lebih kompleks daripada pencabutan gigi biasa.
Sementara pada pencabutan gigi yang normal tanpa melalui tindakan operasi minor.

"Nah kalau odontektomi melalui prosedur operasi minor," sambung Andi.
Operasi minor yang dimaksud adalah adanya sedikit pembukaan jaringan lunak atau gusi dan tulang.
Baca juga: drg. Andi Tajrin M.Kes., Sp.BM(K) Ungkap Beberapa Indikasi yang Perlu Dilakukan Pencabutan Gigi
Terkadang odontektomi dilakukan dengan membagi gigi menjadi beberapa bagian. Sehingga tidak dilakukan pencabutan secara utuh.
Penjelasan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial, drg. Andi Tajrin, MKes, Sp.BM (K) dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)