TRIBUNHEALTH.COM - Pada hari Jumat, 15 Juli 2022 Juru Bicara Pemerintah, dr. Reisa Broto Asmoro menyampaikan perkembangan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Seperti yang telah diprediksi sebelumnya bahwa dengan adanya mutasi sub varian baru virus SARS-CoV-2 yaitu BA.4 dan BA.5 dapat menyebabkan peningkatan jumlah kasus penderita Covid-19.
Kenaikan kasus di Indonesia memang telah terjadi selama beberapa pekan belakangan, pada tanggal 14 Juli 2022 kemarin diketahui terdapat penambahan 3.584 kasus konfirmasi positif.
Kemudian 2.872 orang telah dinyatakan sembuh dan telah diketahui 9 orang meninggal dunia karena Covid-19.
Hal ini menyebabkan jumlah kasus aktif atau orang yang sedang terinfeksi Covid-19 sebanyak 24.490 kasus.
"Apabila kemudian kita menelaah berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan dalam 1 pekan terakhir memang diketahui terdapat kenaikan jumlah kasus aktif tersebut dibandingkan pekan-pekan sebelumnya," ujar dr. Reisa.
Baca juga: Ini yang Perlu Dilakukan Jika Terlanjur Mengalami Gangguan Kejiwaan Skizofrenia

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah, dr. Reisa Broto Asmoro yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden edisi 15 Juli 2022.
Baca juga: Kenali Gejala hingga Penanganan pada Penyakit Jantung Bawaan atau Congenital Heart Disease
Seperti yang telah diperingatkan oleh Menteri Kesehatan pada bulan Juni 2022, kita harus terus berhati-hati dan mempersiapkan diri sebagai antisipasi terhadap kemungkinan semakin naiknya jumlah kasus di Indonesia pada bulan Juli 2022.
Pemeriksaan WGS atau Whole Genome Sequencing untuk mendeteksi varian tersebut telah dilakukan.
Dan hasilnya sampai dengan 12 Juli 2022, diketahui jumlah linier Omicron BA.4 sebanyak 146 di DKI Jakarta, 17 di Jawa Timur, 17 di Bali, 3 di Jawa Barat dan 1 di Banten.
Sementara untuk Omicron BA.5 diketahui sebanyak 1.829 di DKI Jakarta, 166 di Jawa Timur, 77 di Bali, 57 di Jawa Barat, 15 di Banten, 10 di Jawa Tengan, 5 di Kalimantan, 2 di Sulawesi Selatan dan 1 di Sumatera Selatan.
Menurut dr. Reisa Broto Asmoro, sub varian baru yang menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara di dunia sejauh ini menyebabkan gejala yang cukup ringan.
Kebutuhan perawatan di rumah sakit jauh lebih rendah dibandingkan varian sebelumnya.
Baca juga: Adib Setiawan S.Psi Sebut Trust Issue ialah Kondisi Traumatic yang bisa Menyebabkan Penyakit Mental

Baca juga: dr. Andini S. Natasari Ungkap Gejala dan Langkah Awal saat Mengetahui Mengalami Autoimun
Keterisian tempat tidur rumah sakit Covid-19 atau BOR sampai tanggal 13 Juli 2022 adalah sebesar 3,22 persen.
Meskipun masih terbilang cukup rendah, tetapi kenaikan sudah terjadi sejak bulan Juni 2022.
Dimana tanggal 23 Juni 2022 lalu, BOR tercatat 2,03 persen.
Maka bisa disimpulkan per 13 Juli 2022 angka keterpakaian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 secara konsisten mengalami kenaikan 0,31 persen selama 1 pekan terakhir.
"Dengan demikian, kita sebaiknya tetap waspada dan berkaca dari fakta yang terjadi di Indonesia selama pandemi. Dimana secara historis, kenaikan jumlah kasus positif dan kasus aktif biasanya terjadi 2 hingga 4 minggu pasca diidentifikasinya varian baru yang muncul," jelas dr. Reisa Broto Asmoro.
Pada gelombang sebelumnya, kenaikan kasus terjadi setelah 20 hingga 35 hari pasca Hari Raya.
Kasus puncak terjadi pada hari ke 43 hingga ke 65 setelah Hari Raya.
Bahkan prediksi telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bulan lalu dimana puncak kenaikan kasus diperkirakan terjadi pada minggu ke 3 atau minggu ke 4 bulan Juli 2022 dengan jumlah kasus diprediksi mencapai 20.000 kasus baru per harinya.
Baca juga: Pahami Masalah Inner Child yang Berdampak pada Kepribadian, Ini kata Psikolog

Baca juga: Manfaat Siwak bagi Kesehatan Gigi dan Mulut, Ini Penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen
"Oleh karena itu, kita tidak boleh lengah terlebih dahulu. Tetap harus selalu waspada. Karena kita masih berada dalam rentang waktu tersebut. Tentu kita belajar banyak selama pandemi ini dengan kemampuan untuk menilai risiko yang ada di lingkungan sekitar kita," pungkas dr. Reisa Broto Asmoro.
Baca juga: Kenali Penyebab Jerawat Punggung yang Disampaikan oleh dr. Ratu Suzanna Oswarie
Penjelasan Juru Bicara Pemerintah, dr. Reisa Broto Asmoro dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden edisi 15 Juli 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.