Breaking News:

Seberapa Sering Membersihkan Daki? Ini Kata Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Nadia Meutia R

Berikut ini simak penjelasan dokter spesialis kulit dalam membersihkan daki yang benar

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
Tribun Manado
Ilustrasi membersihkan daki 

TRIBUNHEALTH.COM - Daki adalah akumulasi dari kotoran yang berupa sel kulit mati.

Keberadaan daki ini seringkali tidak disadari oleh masyarakat.

Terlebih jika memiliki warna kulit yang tampak gelap. Biasanya daki tidak bisa terlihat.

Baca juga: dr. Citra Anggraeny, M. Biomed (AAM) Sebut Eksfoliasi Kulit Wajah Secara Rutin Bisa Mengobati Bopeng

Bila daki pada tubuh terus dibiarkan alias tidak kunjung dibersihkan, waspada risiko bau yang bisa timbul dari tubuh Anda.

Maka dari itu, daki yang menempel pada kulit harus segera dibersihkan.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Nadia Meutia R menganjurkan daki yang menempel pada kulit harus sering dibersihkan.

Ilustrasi mencuci wajah untuk membersihkan daki
Ilustrasi mencuci wajah untuk membersihkan daki (m.tribunnews.com)

Bila daki yang menempel pada wajah, maka bisa dilakukan pembersihan setiap hari.

Dalam membersihkannya cukup dengan menggunakan cleansing.

Namun jika berniat ingin memanfaatkan teknik eksfoliasi atau scrubbing, sebaiknya dilakukan 3 minggu sekali.

Baca juga: Mengenal Treatment Mochi Kolegen, Perawatan untuk Membuat Kulit Kenyal dan Glowing

Karena bila eksfoliasi terlalu sering dilakukan, maka bisa menimbulkan kerusakan pada barrier kulit.

2 dari 4 halaman

Sementara frekuensi pembersihan daki pada badan juga tak jauh berbeda dengan kulit wajah.

"Baiknya sih sama ya, 3 atau 2 minggu sekali juga boleh. Tetapi untuk wajah ada aturannya sendiri," kata Nadia.

Membersihkan Daki pada Tubuh

Mengingat kulit pada tubuh lebih tebal dari wajah, maka dalam membersihkan daki bisa memanfaatkan cleansing milk yang berbentuk body wash.

Perhatikan kandungannya dengan memastikan pH yang gentle atau pH balance dibawah 6.

Ilustrasi sabun yang digunakan untuk membersihkan daki
Ilustrasi sabun yang digunakan untuk membersihkan daki (manado.tribunnews.com)

Karena bila diatas ukuran tersebut, akan banyak mengandung detergen atau subfaktan yang bisa menyebabkan kulit kering.

"Jika kulit kering maka akan bisa membuat kulit terasa semakin gatal, merah, lalu menimbulkan peradangan dan sebagainya," tambah Nadia.

Baca juga: Alasan Sering Tumbuhnya Jerawat di Wajah dan Tubuh, Adanya Sumbatan pada Kelenjar Minyak

Sehingga pada prinsipnya untuk membersihkan daki pada tubuh harus menggunakan bahan last iritation dan mengurangi kulit kering.

Selain bahan diatas, bisa juga memanfaatkan chemical exfoliator atau peeling.

Risiko Alami Daki

3 dari 4 halaman

Keberadaannya seringkali tidak disadari, padahal bila daki dibiarkan begitu saja bisa membuat jumlahnya semakin banyak.

Tak hanya itu saja, keberadaan daki juga bisa menimbulkan berbagai permasalahan pada kulit.
bila kulit memiliki daki yang membandel maka akan merasakan:

Ilustrasi kulit gatal karena daki
Ilustrasi kulit gatal karena daki (kompas.com)

- Gatal

- Bau

- Tampak kusam

Baca juga: Sudah Coba Skincare dan Perawatan Tetapi Kulit Masih Kusam? Simak Ulasan dr. Amelica

- Lebih hitam.

Selanjutnya jika tidak kunjung dibersihkan, maka akan menyumbat pori kemudian menimbulkan jerawat.

Area yang Mudah Berdaki

Daki adalah akumulasi dari kotoran yang berupa sel kulit mati yang disebabkan oleh polutan.

Tak hanya polutan, sel kulit mati tersebut juga bisa terjadi akibat dari keringat, penggunaan bahan kimia, dan makeup yang digunakan sehari-hari.

Ilustrasi area yang mudah terkena daki
Ilustrasi area yang mudah terkena daki (Freepik.com)
4 dari 4 halaman

Nadia menyebutkan, daki lebih sering muncul pada area lipatan kulit.

Seperti:

- Lipatan leher

- Lipatan ketiak

Baca juga: Tak Hanya Organ Vital, Kutu Kemaluan Bisa Serang Bulu Dada dan Ketiak, Dapat Menyebar Lewat Pakaian?

- Lipatan lengan

- dan lipatan kaki.

Namun selain pada lipatan kulit, daki juga sering muncul pada area wajah.

Ilustrasi wajah bisa terkena daki
Ilustrasi wajah bisa terkena daki (Pixabay)

Hal ini bisa dilihat saat kita menggosok kulit wajah, maka akan muncul daki.

Munculnya daki pada wajah disebabkan karena kurangnya menjaga kebersihan kulit dengan baik.

Daki biasanya terjadi pada seseorang yang memiliki tubuh yang lembap.

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Beda Pelembap dan Krim Pagi menurut dr. Putri Anitasari, Sp.KK

Hal ini dicirikan, apabila kulit digosok oleh tangan akan muncul kotoran yang menempel pada jari-jari.

Namun jika dilihat secara kasat mata, umumnya seseorang yang memiliki daki akan terlihat kusam dan gelap.

Umumnya untuk mendeteksi daki yang menempel pada kulit sulit dilakukan pada pemilik kulit yang gelap.

Berbeda dengan kulit putih atau coklat yang justru lebih mudah dilihat secara kasat mata.

Cara Bedakan Kulit Berdaki dengan Kulit Hitam Disebabkan Keadaan Lain

ilustrasi konsultasi dengan dokter kulit
Ilustrasi konsultasi dengan dokter kulit (freepik.com)

Kulit yang berdaki identik dengan warna kulit yang tampak gelap atau mengitam.

Padahal sebenarnya, diluar tanda kulit berdaki ada beberapa keadaan yang membuat seseorang wajar memiliki lipatan kulit tertentu yang menggelap.

Misalnya pada ibu hamil dan pasien diabetes (penyakit endokrin).

Baca juga: Bikin Wajah Glowing, Perawatan Hydrafacial Bisa Dikombinasikan dengan Perawatan Lain

Pada ibu hamil, biasanya akan mudah ditemui kulit yang nampak gelap. Ini wajar terjadi karena ibu hamil biasanya akan mengalami pigmen lebih banyak.

Dalam hal ini, untuk membedakan kulit berdaki atau tidak cukup dengan menggosoknya saja.

Jika setelah digosok dengan tangan muncul sisa kulit mati, maka dapat dipastikan bahwa itu adalah wujud dari adanya daki pada kulit.

Daki membandel
Daki membandel (Tribunjabar.co.id)

Biasanya keadaan ini terjadi karena sang pemilik raga tidak menjaga kebersihan kulitnya dengan baik.

Penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Nadia Meutia R ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
dr. Nadia Meutia R. Sp. DV.Tribunhealth.comDokter spesialis kulit dan kelaminpenjelasan dokterdaki
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved