TRIBUNHEALTH.COM – Skizofrenia bisa menyebabkan penderitanya mengalami delusi atau waham, halusinasi, kekacauan berpikir dan pengelolaan emosi, serta perubahan perilaku.
Seperti diketahui, gangguan mental skizofrenia ini berlangsung dalam jangka panjang.
Pengobatan gangguan skizofrenia dibutuhkan seumur hidup meskipun gejalanya telah mereda.
Biasanya perawatan dilakukan dengan obat-obatan dan terapi psikososial karena bisa membantu mengelola kondisi.
Bahkan dalam beberapa kejadian diperlukan rawat inap.
Baca juga: Aturan Konsumsi Obat dan Makanan pada Lansia yang Sakit, Simak Ahli Gizi R. Radyan Yaminar, S. Gz

Baca juga: Dokter Jelaskan Kebiasaan Ngopi Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung Koroner
Untuk mengetahui solusi dan tips dalam menangani masalah psikologis, kita bisa bertanya langsung dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. memiliki sebuah yayasan bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasannya kini tersebar di berbagai wilayah.
Seperti Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. juga merupakan psikolog di www.praktekpsikolog.com
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. akan menjawab berbagai pertanyaan terkait masalah psikologis sebagai berikut.
Baca juga: Ragam Penyajian Kopi, Apakah Berdampak bagi Kesehatan Jantung? dr. Mega Febrianora Menjawab

Baca juga: Rutin Sikat Gigi dan Flossing Berdampak Baik pada Kesehatan Umum, Tak Cuma Gigi dan Mulut
Pertanyaan:
Terapi apa saja yang bisa diberikan kepada penyitas skizofrenia?
Juni, Tinggal di Trenggalek.
Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Menjawab:
Kalau sudah mengalami skizofrenia, biasanya mendapatkan terapi psikoterapi.
Psikoterapi itu di dalamnya ada hipnoterapi, kognitif behavior therapy, ada client centered therapy.
Metodenya disitu banyak, itu metode-metode untuk menghilangkan trauma.
Itu metode-metode supaya semangat, itu bisa dengan psikoterapi.
Baca juga: Dikenal Baik untuk Usus, Konsumsi Tempe Ternyata Juga Punya Efek Positif pada Penderita Hipertensi

Baca juga: Membersihkan Lidah Bisa Melalui Sikat Gigi, Ini Cara yang Perlu Dipahami dari drg. R. Ngt. Anastasia
Makanya kalau bisa, baru mengalami kesedihan, kecemasan, terus down, gangguannya masih ringan segera menemui psikolog.
Karena kalau sudah sampai titik skizofrenia, misalnya 2 hari 2 malam tidak bisa tidur atau 3 hari 3 malam tidak bisa tidur, atau semakin kacau dan mengoceh sendiri.
Ini kalau skizofrenianya sudah parah, misalnya dia kacau, tidak bisa tidur atau otak terlalu tegang sehingga pandangannya menjadi kosong disertai teriak-teriak, maka selain psikolog juga memerlukan psikiater.
Ini butuh obat karena sudah kacau dan sudah parah, sehingga untuk menstabilkan supaya matanya tidak memandang kemana-mana maka perlu obat dan psikoterapi.
Jadi butuh juga farmakoterapi bagi yang parah.
Tetapi kalau yang masih ringan, artinya belum sampai ke skizofrenia yang parah dan mengalami kacau ringan sebaiknya datang ke psikolog.
Ini dengan terapi saja bisa.
Baca juga: Berikut Ini Gejala saat Mengalami Fisura Ani, Termasuk Nyeri dan Adanya Darah saat BAB
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.