TRIBUNHEALTH.COM - Saluran usus besar di dekat anus bisa mengalami robek akibat konstipasi, infeksi menular seksual, persalinan, atau bahkan seks anal.
Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai fisura ani.
Medical News Today (MNT) menyebut orang yang mengalami fisura ani akan mengalami rasa sakit saat dan setelah buang air besar atau BAB.
Rasa sakit tersebut bisa saja disertai munculnya darah dalam kotoran.
Dilansir TribunHealth.com dari MNT, berikut ini gejala lengkap fisura ani.
Nyeri

Rasa nyeri terutama terjadi saat buang air besar.
Selama buang air besar rasa sakitnya tajam, dan kemudian setelah itu mungkin ada sensasi terbakar yang lebih lama.
Ketakutan akan rasa sakit dapat membuat beberapa pasien enggan pergi ke toilet, sehingga meningkatkan risiko konstipasi.
Baca juga: Konstipasi hingga Seks Anal Bisa Sebabkan Fisura Ani, Robeknya Lapisan Usus Besar Dekat Anus
Jika orang tersebut menunda BAB, ini justru dapat memperburuk rasa sakit dan robekan, karena tinja akan lebih keras dan lebih besar.
Beberapa orang mungkin mengalami rasa sakit yang tajam ketika mereka membersihkan diri dengan kertas toilet.
Darah

Karena darahnya segar, maka akan berwarna merah cerah dan mungkin terlihat pada tinja atau tisu toilet.
Fisura ani pada bayi biasanya berdarah.
Gatal
Baca juga: Apakah Adanya Genetik Kanker Usus bisa Diturunkan Jadi Kanker Usus atau Kanker Lain?
Penderita fisura ani bisa merasakan gatal di daerah anus.
Sensasi ini mungkin intermiten atau persisten.
Disuria

Ketidaknyamanan saat buang air kecil sebenarnya termasuk kurang umum.
MNT melaporkan beberapa pasien mungkin buang air kecil lebih sering.
Bisa menyerang siapa saja
Fisura ani dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia atau jenis kelamin secara setara.
Ini adalah penyebab paling umum dari pendarahan dubur pada bayi dan anak-anak.
Beberapa anak mungkin merasa melihat darah merah terang di tinja dan kertas toilet.
Baca juga: Perlukan Pendampingan Khusus bagi Keluarga Pasien Bipolar? Ini Kata dr. Yanne Cholida

Dalam kebanyakan kasus, fisura anus sembuh tanpa perlu perawatan medis atau pembedahan.
Krim topikal, supositoria, atau keduanya, dan obat penghilang rasa sakit OTC dapat membantu mengatasi gejala.
Beberapa orang, bagaimanapun, mungkin mengalami masalah kronis jika lesi gagal sembuh dengan benar.
Baca juga: Waspada Kanker Usus yang Mudah Terjadi pada Usus Besar, Ini Penjelasan dr. Kaka Renaldi, Sp.PD, KGEH
Fisura anal yang berlangsung kurang dari 6 minggu disebut fisura anal akut.
Fisura anal kronis memiliki gejala lebih dari 6 minggu.
Fisura ani primer tidak memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi, sedangkan fisura ani sekunder memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi.