TRIBUNHEALTH.COM - Beberapa kondisi atau penyakit khusus pada seseorang menyebabkan gusi menjadi gelap.
Dengan warna gusi yang gelap, tentu membuat pasien merasa kurang percaya diri.
Apabila seseorang mengalami kondisi gangguan atau anomali secara general, artinya memiliki penyakit sistemik yang menyertai maka drg. Anastasia menyarankan penyakit sistemik dipulihkan terlebih dahulu.
Jika kondisi yang dialami pasien merupakan anomali yang cukup beresiko, semisal kejadian kanker memerlukan penanganan khusus dan tentu saja tidak bisa dilakukan tindakan depigmentasi.
Untuk pasien yang mengalami kondisi sistemik atau penyakit sistemik diharuskan melakukan tindakan tersebut secara berulang, bahkan dalam kondisi sehat sekalipun hal ini termasuk sesuatu yang bisa berulang.

Baca juga: dr. Andi Siswandi Sp.B Paparkan Gejala-gejala Kanker Lambung yang Jarang Disadari
Misalkan dalam kondisi sehat tetapi mengalami anomali yang bersifat eksogen, yakni berasal dari lingkungan tempat tinggal.
Apabila tetap tinggal di lingkungan tersebut, otomatis hiperpigmentasi akan dialami kembali.
Kecuali pindah dari lingkungan tersebut dan dekat dengan pabrik dengan limbah berupa sesuatu yang bisa memberikan pewarnaan secara kimia yang bisa berpengaruh pada konsumsi air minum masyarakat sekitar.
Termasuk bagaimana masyarakat menhirup udara yang sudah tercemar oleh material tersebut.
Masalah depigmentasi yang ditimbulkan karena lingkungan hanya bisa ditangani dengan pindah.
Baca juga: Kenali Manfaat Slimming Treatment, Prosedur Hilangkan Sel Lemak yang Menumpuk di Area Tubuh
Apabila pemicunya adalah gigi preparasi yang menggunakan bahan logam alloy misalkan amalgam atau menggunakan crown yang di dalamnya mengandung material logam alloy, solusinya ialah mengganti crown dengan material yang tidak menggunakan logam.
drg. Anastasia menyampaikan, perlu diketahui asal etiologisnya kejadian hiperpigmentasi tersebut.
Apabila sifatnya eksogen tentu idelanya menjadi lebih mudah, tetapi apabila endogen dan melibatkan penyakit sistemik tentu saja membutuhkan penanganan lebih komplex.
Sepanjang penyakit yang diderita belum pulih tentu saja kondidi hiperpigmentasi akan terus terjadi.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Soerang dokter gigi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)