TRIBUNHEALTH.COM - Kewajiban menjaga kesehatan gigi dan mulut tidak hanya berlaku pada orang dewasa saja, namun juga pada anak-anak.
Seperti pada orang dewasa umumnya, anak-anak juga perlu rutin membersihkan rongga mulut dengan sikat gigi.
Idealnya waktu menyikat gigi ini dilakukan berkisar 2 sampai 5 menit.
Baca juga: Sebelum Menggunakan Behel Perlukah Gigi Gingsul Dicabut? Ini Kata drg. Ardiansyah Pawinru Sp.Ort(K)
Namun akankah waktu tersebut juga berlaku pada aktivitas menyikat gigi untuk anak-anak?
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati memberikan ulasannya.

Menurut pemaparannya, durasi 2 sampai 5 menit ini berlaku pada gigi permanen alias pada seseorang yang sudah memiliki gigi yang lengkap.
Sementara pada balita tahapannya adalah belajar, maka dari itu perlu mengikuti tahapan pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Termasuk juga pada tahap perkembangan psikologis.
Baca juga: drg. Citra, MMRS: Penggunaan Gigi Palsu Tak Hanya untuk Tujuan Estetika, Tetapi Lebih Kepada Fungsi
Sehingga dalam memberikan pembelajaran perlu diupayakan untuk nampak menyenangkan dan tidak membuat anak bosan. Dengan begitu si kecil termotivasi untuk melakukannya.
Upaya ini perlu dilakukan semaksimal mungkin agar kondisi rongga mulut anak bersih.
Pada anak-anak, bukan hanya sebatas memberikan sikat gigi saja melainkan juga bisa memanfaatkan kassa yang dililitkan pada jari sang ibu.

Cara membersihkan gigi ini bisa dilakukan kapan saja, tidak hanya pada saat si kecil sedang mandi.
Teknik Menyikat Gigi yang Paling Dianjurkan
Dari berbagai cara menyikat gigi yang ada, terdapat 1 teknik yang paling dianjurkan untuk dilakukan.
Adalah gerakan memutar sikat dari gusi ke area oklusal atau daya kunyah gigi dan menyikat gigi secara perlahan hingga mencapai seluruh permukaan gigi.
Baca juga: Penggunaan Headgear Bertujuan untuk Memperbaiki Hubungan Antara Rahang Atas dan Rahang Bawah
Menurut Anastasia, teknik diatas lebih dianjurkan lantaran membuat gigi lebih bersih dan tidak merusak.
Karena jika menggunakan teknik dengan putaran yang besar, biasanya seseorang akan cenderung menggunakan tenaga atau tekanan yang lebih besar.

Sehingga yang terjadi justru kerusakan pada area tepi gigi.
"Jadi tepi gigi yang membatasi dengan gusi itu terbentuk kavitas gigi akibat tindakan pembersihan yang tidak tepat," papar Anastasia dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.
Jangan Menyikat Gigi Terlalu Keras
Menyikat gigi diharapkan bisa membersihkan segala kotoran yang ada pada rongga mulut.
Disamping itu tujuan utama menyikat gigi adalah agar kondisi gigi dan mulut dalam keadaan sehat.
Baca juga: Dokter Gigi Tak Sarankan Anak Menggigit Jari karena Memengaruhi Rahang dan Posisi Gigi Geligi
Oleh karena itu, Anastasia menganjurkan dalam menyikat gigi sebaiknya dilakukan dengan cara yang tepat.
Salah satunya yakni tidak boleh melakukan gerakan yang keras.

"Tidak boleh dilakukan dengan gerakan yang keras, gambarannya itu mirip dengan apabila kita sedang menyapu lantai."
"Kita mendorong kotoran agar lantai bersih, bukan seperti menggosok," ungkap Anastasia.
Baca juga: Jaga Kesehatan Rongga Mulut Guna Cegah Gingivitis, Dokter Anjurkan Lakukan Langkah di Bawah Ini
Maka pada saat menyikat gigi, lakukan dengan tepat.
Jangan lakukan seperti pada saat menggosok lantai yang bisa dilakukan terlalu keras.
Karena jika melakukan hal demikian meskipun dalam kurun waktu yang sebentar, sama saja melakukan proses perusakan pada gigi tanpa disadari.

Maka analogi yang paling tepat, ialah lakukan sikat gigi seperti pada saat menyapu.
Baca juga: Berikut Beberapa Tips untuk Mengatasi Rasa Takut Ketika Hendak Melakukan Tindakan Pencabutan Gigi
"Karena prinsip dasar kita membersihkan gigi adalah sebatas melepaskan semua sisa makanan atau air minum selain air putih yang menempel di seluruh permukaan gigi maupun jaringan lunak," jelas Anastasia.
Penjelasan Dokter Gigi R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)