TRIBUNHEALTH.COM - Pada ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum, maka akan mengeluhkan mual dan muntah sepanjang hari.
Mual dan muntah pada hiperemesis gravidarum melebihi 5-10x dalam sehari, sehingga bisa dikatakan sangat ekstrim.
Seringnya mual muntah membuat ibu hamil merasa tidak nyaman pada kehamilannya.
Ibu hamil mengalami hiperemesis gravidarum dikarenakan sering mencium aroma bau-bauan seperti parfum ataupun aroma masakan.
Faktor penyebab hiperemesis gravidarum secara klinis adalah peningkatan kadar hCG, kadar Hormon chorionic gonadotropin atau hormon pada ibu hamil yang meningkat sangat tinggi sehingga menyebabkan ibu hamil mual dan muntah yang berlebih.

Baca juga: Korelasi Pasien Covid-19 dengan Gejala Psikotik yang Disampaikan dr. Danardi Sosrosumihardjo Sp.KJ
dr. Sigit Setiaji menyampaikan, faktor ibu hamil mengalami hiperemesis gravidarum karena bau-bauan, peningkatan hCG, atau asam lambung yang meningkat secara drastis.
dr. Sigit Setiaji menyampaikan beberapa kondisi ibu hamil yang rentan mengalami hiperemesis gravidarum, yakni :
- Pada kehamilan pertama
Pada kehamilan pertama yang masih stress akan kehamilannya, apabila ibu stress sedikit saja mengalami mual dan muntah.
Ibu yang mengalami keluhan-keluhan memicu terjadinya muntah berlebih.
- Pada saat kondisi kehamilan kembar
Pada kehamilan kembar hCG mengalami peningkatan.
Baca juga: drg. Anastasia Jelaskan Tindakan Depigmentasi yang Bertujuan Mereduksi Pigmentasi Gingiva
- Pada kondisi-kondisi penyakit tertentu
Seperti hipertensi, kencing manis, atau pada pasien dengan kehamilan anggur
dr. Sigit Setiaji menyampaikan, biasanya hiperemsesis gravidarum sangat sering terjadi pada kehamilan pertama dan sangat butuh didampingi oleh suami.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Sigit Setiaji Sp.OG., M.Kes., M.H. Seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi RS Hermina Solo dan owner Mommies Clinic.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)