TRIBUNHEALTH.COM - Pada beberapa kejadian yang drg. Anastasia temui misalkan pasien datang dalam kondisi sudah ada abses dan mengatakan sudah dirawat.
Ketika dokter menanyakan lebih dalam, begitu keluhan awalnya dirasakan sudah berkurang atau dirasakan seolah-olah hilang, maka pasien tidak melanjutkan perawatannya.
Pasien datang kembali ke dokter gigi ketika sudah muncul gejala lain dan mungkin bisa jadi gejala ini menjadi sesuatu yang lebih parah atau kronis.
Dalam kondisi tertentu, kondisi kronis yang berubah kembali akut.
drg. Anastasia menyampaikan bahwa dalam status kesehatan gigi ada yang kronis, akut, ada yang sudah kronis tetapi kemudian menjadi akut kembali karena aktivitas miksroorganisme didalam masih aktif dan menimbulkan symptom yang menimbulkan rasa tidak nyaman oleh pasien dikemudian hari.

Baca juga: Mengenal Vitiligo, Penyakit yang Menyebabkan Kulit Kehilangan Warna Aslinya
Lalu kejadian tersebut memicu pasien untuk kontrol kembali setelah kondisinya sudah terlanjur lebih parah.
Abses pada gigi sudah tidak bisa dilakukan pengobatan mandiri tetapi sudah harus dilakukan tindakan oleh dokter.
Apabila gigi mengalami gangguan dalam hal ini mengalami kavitas, maka pasien tidak bisa menyembuhkan sendiri kondisi tersebut.
Meskipun kondisi tersebut dalam grade yang paling dini, dalam hal ini misalkan kerusakan enamel gigi tetap membutuhkan tindakan dokter.
Terlebih apabila anomali atau kerusakan yang terjadi sudah mencapai area lapisan ketiga gigi atau area pulpa, dan apabila sudah tembus hingga ke jaringan sekitar gigi.
Baca juga: dr. Lusiyanti Sp.KK Paparkan Ciri Keputihan yang Tergolong Normal
drg. Anastasia menyampaikan beberapa pasien mengalami kondisi abses yang tidak hanya didalam rongga mulut, bahkan sampai tembus ke pipi dan pasien menduganya sebagai jerawat tidak sembuh meskipun sudah diberikan obat.
Ternyata, yang diduga jerawat tersebut bermuasal dari kondisi kesehatan gigi yang sudah memicu kondisi kronis lanjut yang meluas pada jaringan sekitar gigi hingga ke area pipi.
Dalam beberapa kasus, hingga memicu munculnya anomali gangguan pada sinus bahkan sinus temporalis.
Beberapa pasien merasakan daerah mata seperti akan terlepas dan saat tunduk terdapat cairan yang seperti mengalir dari area atas.
Apabila persarafan gigi sudah mati, maka pasien tidak lagi merasakan ngilu yang setara dengan apabila gigi tersebut masih dalam kondisi hidup atau vital.
Baca juga: Ketahui Jenis Penyakit Vitiligo yang Disampaikan dr. Arini Widodo Sp.KK
Pasien mulai mengeluhkan apabila muncul abses, nanah yang keluar dari beberapa bagian wajah misalkan dari atas mengalir ke area hidung atau terasakan pada area dalam sehingga akan terasa asin dan aroma tidak sedap yang dialami.
Seringkali pasien menduganya karena halitosis oleh penyebab lain dan ternyata dipicu oleh adanya abses yang sudah meluas hingga ke jaringan sekitar gigi.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)