TRIBUNHEALTH.COM - Keputihan merupakan masalah pada kesehatan organ intim wanita.
Seringkali keputihan muncul ketika mendekati masa haid, dan setelah haid.
Tetapi pada beberapa orang mengalami keputihan meskipun tidak sedang memasuki masa haid maupun setelah haid.
Keputihan (flour albus) adalah cairan yang dikeluarkan dari alat genital yang tidak berupa darah.
Sekret cairan vagina normal hasil dari seksresi vulva dari kelenjar organ kewanitaan, transudasi dai dinding vagina, sel-sel vagina dan serviks yang terlepas, mukus serviks, cairan endometrium rahim, mikroorganisme dan produk metabolitnya.
Baca juga: Lakukan Terapi Pikiran Guna Cegah Depresi, Ketahui Langkah-langkahnya dari dr. Yanne Cholida
Keputihan yang normal disebabkan oleh cairan sekret/mukus alami yang dikeluarkan oleh organ reproduksi wanita.
Mukus ini berfungsi untuk membersihkan vagina, menjaga kelembaban dan sebagai pelumas alami untuk melinduginya dari infeksi dan iritasi.
Selain itu, mukus pada saluran reproduksi berperan sangat penting pada proses pembuahan bakal janin.
Bila keputihan disertai dengan demam, mual muntah, nyeri perut bagian bawah/panggul, keluar darah setelah berhubungan seksual atau diluar jadwal haid, nyeri pada saat BAK atau berhubungan seksual, menandakan infeksi dari keputihan mungkin sudah mengalami komplikasi ke organ reproduksi yang lebih dalam.
Baca juga: Efektifkah Memutihkan Gigi dengan Bawang Putih dan Jeruk Nipis? Ini Kata drg. Ngt. Anastasia Ririen
Keputihan yang tergolong tidak normal/abnormal paling banyak disebabkan oleh Vulvovaginitis atau servinitis akibat infeksi bakteri, parasit, virus, atau jamur.
Penyakit infekksi ini dapat kita bagi menajdi dua :
- Non-sexual Transmitted Disease : Bacterial vaginosis, infeksi jamur candida
- Sexual Transmitted Disease : Gonorrhea, chlamydida, trichomoniasis, herpes
Selain infeksi, gejala keputihan abnormal ini bisa menjadi pertanda untuk oenyakit kandungan yang lebih serius seperti, polip serviks, mioma uteri submukosa yang prolaps bahkan keganasan pada organ kandungan, seperti kanker serviks dan sebagainya.
Baca juga: Alami Gigi Impaksi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP Jelaskan yang Terjadi Sebenarnya
Selain itu, penggunaa product pembersih kewanitaan ataupun product kontrasepsi yang tidak ideal/abrasif juga dapat menimbulkan vaginitis kontak alergi/iritasi.
Bagaimana cara mengetahui tanda-tanda keputihan yang tergolong normal?
Begini penjelasan dr. Lusiyanti, Sp.KK.
dr. Lusiyanti adalah seorang dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin.
Kompetensi yang dimiliki oleh Lusiyanti tidak bisa diragukan.
Telah tercatat berdasarkan riwayat hidup yang diterima oleh TribunHealth, beliau telah lulus dari sejumlah universitas ternama di Indonesia dan luar negeri.
Baca juga: Cara Menerima Cobaan Hidup dengan Lapang Dada, Dokter Imbau Lakukan Terapi Pikiran
Berikut di antaranya :
1. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
2. ChongQing Medical Universty (China)
3. Universitas Diponegoro
4. Attended many national and international conferences, workshops and advanced trainings.
Lusiyanti juga memiliki pengalaman yang cukup lama, sekitar 10 tahun dalam bidang Dermatologi yang mempelajari kulit, rambut, dan kuku.
Serta pengalamannya dalam bidang Venerologi yang mempelajari seputar kelamin.
Baca juga: Gigi Berkerak, Tanda Email Gigi Rusak? Ini Kata drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
Berikut pengalaman dari Lusiyanti dalam bidang kedokteran kulit dan kelamin :
1. Injectables :
Botox, Filler, Skinbooster, Salmon Healer, Collagen Stimulator, etc.
2. Lasers :
Nd-YAG Laser, CO2 Ablatove/Fractional Laser, Vascular Laser, etc.
3. Other Devices
Fractional RF, HIFU/Ultheraphy, Monopolar RF, Vaginal Tightening RF, Microneeding, PRP, IPL, Electrocauter, etc.
4. Treadlifting, Minor Skin Surgery, Scar Revision.
Baca juga: Ahli Gizi Beri Tips Atasi Nafsu Makan Berkurang pada Lansia
Profil lengkap dr. Lusiyanti Sp.KK bisa dilihat disini.
Pertanyaan :
Bagaimana cara mengetahui tanda-tanda keputihan yang tergolong normal?
Anggra, Solo
dr. Lusiyanti Sp.KK menjawab :
Keputihan tergolong normal (fisiologis) akan terlihat dari cairan yang keluar dengan tanda sebagai berikut :
- Tidak berwarna atau berwarna putih/cream
- Tidak berbau atau tidak mengeluarkan bau menyengat
- Bertekstur tipis (tekstur cairan keputihan dapat berubah tergantung siklus menstruasi)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)