TRIBUNHEALTH.COM – Gangguan bipolar merupakan salah satu penyakit mental yang sering ditandai dengan perasaan yang cepat berubah, naik turun dan terkesan sulit untuk dikendalikan.
Ciri-ciri gangguan bipolar bisa membuat pengidapnya merasa sangat senang dalam satu waktu namun kemudian mulai bersedih dengan sangat cepat.
Perubahan suasana hati bisa terjadi sangat cepat sehingga terkadang bisa merasakan tekanan yang berlebihan pada saat merasa gembira.
Pasalnya gejala bipolar biasanya muncul saat masih remaja atau dewasa.
Biasanya dibutuhkan terapi untuk mengatasi gangguan bipolar yang dialami.
Baca juga: Suntik Vitamin C Tidak Hanya Mencerahkan Tetapi Juga Meningkatkan Imun? Ini Kata Dokter

Baca juga: Apakah Pasta Gigi Berfluoride Cegah Kerusakan Email Gigi? drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Menjawab
Untuk mengetahui solusi dan tips dalam menangani masalah psikologis, kita bisa bertanya langsung dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. memiliki sebuah yayasan bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasannya kini tersebar di berbagai wilayah.
Seperti Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. juga merupakan psikolog di www.praktekpsikolog.com
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. akan menjawab berbagai pertanyaan terkait masalah psikologis sebagai berikut.
Baca juga: Apakah Bau Mulut Bisa Disebabkan oleh Perawatan Gigi? Ini Penjelasan Lettu Kes drg. Ari Wd Astuti

Baca juga: Tren Kasus Covid-19 Meningkat, Satgas Luncurkan Aturan Prokes Pelaksanaan Kegiatan Berskala Besar.
Pertanyaan:
Terapi apa saja yang bisa dberikan kepada penderita bipolar?
Clarisa, Tinggal di Banyuwangi.
Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Menjawab:
Terapi bisa dari psikoterapi, cognitive behavioural therapy, client center therapy, dan hipnoterapi.
Tapi yang jauh lebih penting sebenarnya adalah termasuk meningkatkan wawasan.
Meningkatkan wawasan itu meningkatkan ilmu-ilmu filsafat misalnya, meningkatkan ilmu-ilmu psikologi.
Baca juga: Cara Menyikat Gigi yang Salah Rupanya Bisa Sebabkan Kerusakan pada Email Gigi, Ini Alasannya

Baca juga: NHS Jelaskan 7 Tips Mengatasi Depresi: Tetap Bersosialisasi hingga Buat Rutinitas Tingkatkan Mood
Sehingga kalau ilmu filsafatnya kuat, psikologinya kuat, akhirnya dia bisa melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang.
Sehingga penderita tidak akan kambuh lagi terhadap bipolarnya.
Jadi wawasan sangat penting seperti membaca buku itu juga sangat penting.
Sehingga penderita bipolar tidak akan kambuh lagi.
Baca juga: Apakah Pasta Gigi Berfluoride Cegah Kerusakan Email Gigi? drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Menjawab
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.