TRIBUNHEALTH.COM - Dari segi THT, telinga sehat itu adalah telinga yang bisa mendengar dengan baik, terutama ditempat yang ramai atau ditempat yang bising.
Biasanya kebanyakan bisa mendengarkan ditempat yang ramai, tetapi tidak bisa menangkap omongan tersebut.
Tidak ada keluhan telinga gatal, telinga terasa tertutup, penurunan pendengaran, keluar cairan, atau telinga berdenging.
Jika mengalami keluhan salah satu dari yang disebutkan, maka telinga dianggap tidak sehat.
Telinga terasa gatal sebenarnya terdiri dari dua macam, yakni fisiologis dan patologis.
Baca juga: Anak yang Mengalami Gagap Perlukah Menemui Terapis? Simak Ulasan Terapis WIcara
Telinga gatal karena fisiologis, sebenarnya alami dan akan hilang timbul paling hanya sesekali.
Biasanya seperti selesai mandi dan telinga kemasukan air, dan selang beberapa lama keluhan tersebut akan hilang.
Sedangkan telinga gatal karena patologis atau keluhan yang mengganggu, biasanya saat mengorek telinga yang semakin lama akan semakin berat.
Dari yang tidak terlalu gatal, menjadi gatal, bahkan terasa sangat gatal.
dr. Debby Septiana menyampaikan bahwa, telinga sebenarnya tidak perlu dikorek entah mengggunakan cutton bud, pengait besi maupun jari.
Secara alami telinga kita bisa mengeluarkan kotorannya sendiri lewat kita berbicara, mengunyah, dan menguap.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengetahui Anak Mengalami Disleksia Akibat Genetik? Begini Kata Dokter
Jika telinga dibersihkan dengan cutton bud, makin lama akan makin mendorong ke belakang, yang mana bentuk dari gendang telinga jika semakin kebelakang semakin menyempit.
Jadi apabila terdorong semakin kebelakang, maka telinga akan semakin tidak bisa mendengar.
dr. Debby Septiana menyampaikan, mekanisme keluarnya kotoran telinga tidak ada patokan waktunya.
Tetapi saat kita keramas, mandi, atau berenang, mengunyah dan berbicara memiliki mekanisme sendiri, karena rahang bergerak, maka perlahan-lahan.
Tidak ada waktu durasinya, hanya saja dokter-dokter sering menyarankan 6 bulan sekali atau 1 tahun sekali melakukan cek berkala.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Debby Septiana, Sp.THT-KL. Seorang dokter spesialis telinga, hidung & tenggorokan Senin (6/6/2022)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)