TRIBUNHEALTH.COM - Disleksia ini merupakan gangguan berbahasa yang nantinya akan terlihat dikehidupan sehari-hari adalah kesulitan belajar spesifik.
Sebenarnya karena disleksia merupakan suatu kondisi yang terjadi secara genetik, maka suatu individu sudah mengalami disleksia sebetulnya sejak kecil atau sejak lahir.
Tetapi kapan manifes atau dikenali, tentu pada saat orang mulai membandingkan keterampilan berbahasanya sesuai dengan usianya.
Walaupun sebenarnya proses ini bukan terjadi pada saat usia tersebut tetapi sudah terjadi sejak lahir.
Salah satu faktor seorang anak mengalami disleksia adalah faktor genetik.
Baca juga: Prof. dr. Deby Vinski, Msc, PhD Ungkap Definisi hingga Beragam Manfaat Stem Cell atau Sel Punca
Salah satu yang dilakukan pada saat asessment untuk menegakkan diagnosis ialah mencari tahu siapa diantara keluarga yang mengalami kondisi yang sama, dan biasanya pada orangtua yang dilesksia sekitar 50% anaknya juga mengalami disleksia.
Untuk mengetahui perbedaan anak disleksia dan anak yang terlambat menulis, tentu harus diketahui terlebih dahulu kapan seorang anak bisa menguasai keterampilan bisa membaca dan menulis.
Umumnya adalah diusia-usia sekolah dasar awal.
Memasuki usia 6-7 tahun sudah mengenal huruf, belajar membaca, dan seterusnyaa.
Baca juga: Disleksia, Gangguan Kesulitan dalam Membaca, Menulis, dan Mengeja dengan Benar
Tetapi kalau ditarik ke usia yang lebih muda, biasanya anak-anak dengan disleksia sudah mengalami gangguan yang disebut gangguan bahasa ekspresif.
Pada usia dibawah 3 tahun sudah terlihat dibandingkan anak yang usianya sama dengan dia.
Atau misalkan diukur dengan alat ukur seperti kuisioner-kuisioner yang digunakan, tampak bahwa anak ini memang mengalami keterlambatan aspek keterampilan berbahasa.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Wiyarni Pambudi, Sp.A. Seorang dokter spesialis anak. Kamis (3/6/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)