TRIBUNHEALTH.COM - Inseminasi adalah teknik memasukkan sperma secara langsung ke dalam leher rahim, tuba fallopi atau saluran telur, ataupun rahim.
Teknik ini dilakukan untuk memperpendek jalan sperma ke sel telur, sehingga bisa melewati halangan yang mungkin terjadi dan meningkatkan kesempatan untuk hamil.
Salah satu teknik inseminasi yang paling banyak digunakan ialah memasukkan sperma langsung pada rahim atau intrauterine insemination (IUI).
"Sudah kita bantu dengan pemberian obat untuk membesarkan folikelnya, kemudian spermanya pada saat hari H nya, artinya sudah menjelang masa subur sudah kita hitung, kita tetapkan waktunya sperma akan dikeluarkan," ujar dr. Maria Ratna Andijani, Sp. OG, M.Med.
Berdasarkan pemaparan dr. Maria Ratna Andijani, Sp. OG, M.Med, sperma yang sudah dikeluarkan akan diolah oleh dokter spesialis andrologi.
Baca juga: Pahami Tindakan yang Perlu Dilakukan saat Kehilangan Orang Terkasih untuk Menghindari Depresi

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Maria Ratna Andijani, Sp. OG, M.Med yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 05 Juni 2022.
Baca juga: Pahami Cara Menanggapi Seseorang yang Sering Melakukan Tindakan Body Shaming
"Dokter andrologi adalah dokter yang membantu laki-laki atau pasien pria untuk mengingkatkan kualitas sperma. Misalnya ada hal-hal yang perlu dikoreksi dari pihak pria," tambahnya.
Apabila sperma sudah dikeluarkan dan diolah oleh dokter spesialis andrologi dan sperma sudah siap untuk dimasukkan, maka akan di bantu oleh dokter kandungan untuk dimasukkan ke dalam rahim wanita.
"Dengan harapan, inseminasi itu sperma kita bantu masuk sampai ke dalam rahim sehingga jarak si sperma ini untuk menembus sel telur itu jaraknya lebih pendek, powernya kan lebih gede kan masih belum capek. Kalau dari yang natural kan dia harus melewati beberapa barrier-barrier ya kan," sambungnya.
Menurutnya, dengan inseminasi maka sperma sudah diantarkan sampai ke dalam rahim.
Berikutnya, sperma akan mencari sendiri atau cepat bergerak untuk membuahi sel telurnya.
Apabila inseminasi tidak memungkinkan, ada kondisi-kondisi tertentu yang mana inseminasi tidak akan berhasil.
Dimana dokter sudah mengetahui hal ini, misalnya kedua tuba fallopi buntu atau obstruktif.
Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi Terangkan Derajat Keparahan Penyakit Bipolar

Baca juga: Sebelum Melakukan Infus Slimming Pahami Prosedurnya Lebih Dulu, Berikut Ulasan dr. Meity Bachtiar
"Percumah pasti, karena kan sperma harus melewati tuba itu untuk bisa bertemu dengan sel telur," terangnya dalam tayangan Healthy Talk (04/06/2022).
"Jadi kalau kondisi-kondisi tertentu memang sudah tidak memungkinkan atau misalnya faktor usia atau misalnya faktor dimana cadangan sel telurnya juga sudah kecil sekali itu kita akan menyarankan untuk dilakukan bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF)," pungkasnya.
Dimana proses bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) lebih kompleks dibandingkan dengan inseminasi.
"Secara pembiayaan juga lebih besar, effortnya juga lebih besar, waktunya juga lebih panjang, harus lebih termotivasi kalau untuk yang bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF)," ucapnya.
Bayi tabung merupakan istilah untuk bayi yang didapatkan dari proses pembuahan sel telur oleh sperma di laboratorium alias in vitro fertilization (IVF).
Pembuahan ini bertujuan menciptakan embrio-embrio calon bayi.
Perlu menjadi informasi jika cara mengambil sperma untuk program bayi tabung bisa dilakukan secara alami hingga teknik medis tertentu berdasarkan kondisi sperma laki-laki.
Baca juga: Tak Hanya Muncul Rasa Sakit Saja, dr. Debby Septiana Paparkan Ciri-ciri Lain dari Infeksi Telinga

Baca juga: Adakah Posisi Tidur yang Baik untuk Pasien Stroke? Begini Kata dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K
Pengambilan sperma bisa dilakukan dengan cara masturbasi secara mandiri pada ruangan khusus yang sudah disiapkan oleh rumah sakit.
"Jadi step-stepnya seperti itu, kalau induksi ovulation, inseminasi atau atau intrauterine insemination (IUI), dan yang tertingginya adalah bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF)," lanjutnya.
Baca juga: Terdapat 8 Orang Tertular Virus Omicron BA.4 dan BA.5 , WHO Sebut Covid-19 di Indonesia Masih Baik
Penjelasan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Maria Ratna Andijani, Sp. OG, M.Med dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 05 Juni 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.