TRIBUNHEALTH.COM - Kehilangan orang terkasih tentu saja membuat kita merasa shock, trauma dan benar-benar merasa kehilangan.
Kehilangan orang terkasih tentu saja membuat kita terlarut dalam rasa sedih.
Ketika kita kehilangan orang yang tersayang pasti mengalami reaksi tubuh yang luar biasa terjadi pada tubuh kita yang berupa duka cita.
Duka cita adalah sebuah ekspresi dari kesedihan, kehilangan, ketidakberdayaan, bahkan kehilangan harapan terhadap sesuatu yang hilang tersebut.
Hal tersebut termasuk reaksi wajar jika kita menerimanya dengan nyaman, hanya sebentar, dan tidak berlarut-larut.
Sebaliknya, jika kita merasa kehilangan dan duka cita terus-menerus, maka akan berakibat terhadap kesehatan mental.

Baca juga: Pahami Cara Menanggapi Seseorang yang Sering Melakukan Tindakan Body Shaming
Kesehatan mental yang paling beresiko yaitu salah satunya ialah depresi.
Depresi ototmatis akan mempengaruhi kesehatan seseorang, karena merasakan sedih yang berlarut-larut, hormon stress meningkat sehingga akan mempengaruhi imune sistem dan mempengaruhi kestabilan jiwa dan akhirnya mengalami depresi.
Dari sisi kesehatan, mengorek-orek ataupun menanyakan kejadian atas kehilangan tersebut tentu akan membuat seseorang makin terasa terluka.
Kecuali kalau memang bisa meluapkan kepada seseorang, tetapi jika meluapkannya terlalu dalam, maka akan berujung ke depresi.
Depresi adalah akhir dari rasa duka cita kehilangan yang sangat dalam, dan tidak bisa memanajemen diri atau bahkan tidak bisa merubah pikiran dari negatif menjadi pikiran positif.
Baca juga: Profil dr. Lusiyanti M.Med, Sp.KK yang Menjadi Dokter Spesialis di Derma-V Clinic
Depresi adalah salah satu gangguan jiwa atau gangguan mental akibat suasana hati yang merasa dirinya tidak berdaya, penuh tekanan, dan tidak bisa melakukan apapun lagi.
Depresi yang tergolong berat, cenderung untuk menyakiti diri sendiri ataupun keinginan untuk bunuh diri.
Cara mengatasi rasa kesedihan agar tidak berlanjut menjadi depresi yakni :
- Berikan waktu diri kita untuk sendiri dulu
Karena pada saat kejadian kehilangan tersebut muncul secara tiba-tiba. ototmatis diri sendiri akan merasa tidak bisa menerimanya.
- Luapkan semua perasaan
Mungkin selama ini bersaha tegar dan berusaha menahan tangisan, ternyata berusaha tegar ataupun berusaha menahan tangisan akan membuat perasaan tambah terluka.
Baca juga: Adakah Posisi Tidur yang Baik untuk Pasien Stroke? Begini Kata dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K
Dengan meluapkan perasaan, entah dengan cara menangis di kamar, menulis dikertas, ataupun sharing di medsos adalah salah satu cara meluapkan ekspresinya.
- Dekatkan diri kepada agama
Apapun yang terjadi adalah atas izin dari Tuhan.
- Terapi pikiran
Depresi akan muncul dari suasana hati yang akan merubah pikiran.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Jabar bersama dengan dr. Yanne Cholida, SCp, Cht, CI, CET. Rabu (8/6/2022)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)