Breaking News:

Pahami Cara Menanggapi Seseorang yang Sering Melakukan Tindakan Body Shaming

Body shaming merupakan tindakan yang tidak baik karena mengejek dan menjelekkan fisik seseorang. Tindakan body shaming pun dapat mempengaruhui mental.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
freepik.com
ilustrasi seseorang yang mendapat tindakan body shaming 

TRINUNHEALTH.COM - Seseorang yang melakukan body shaming bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti adanya niat untuk body shaming, tetapi ada juga yang niat bercanda.

Jika niatnya bercanda, maka bisa saja hanya untuk hiburan atau bahan ketawaan.

Misalkan saja bertemu saat reuni atau adanya pertemuan kelompok jika tidak ada bahan bercanda suasana akan sepi dan terasa ramai jika ada bahan bercandaan.

Hanya saja saat suasana ramai, pasti ada perasaan yang menjadi korban barangkali ada salah satu teman yang mendapatkan tindakan body shaming.

Cara bijak menanggapi orang-orang yang sering melakukan body shaming ialah berusaha cuek.

ilustrasi seseorang yang mendapat tindakan body shaming
ilustrasi seseorang yang mendapat tindakan body shaming (freepik.com)

Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi Terangkan Derajat Keparahan Penyakit Bipolar

Ketika mendapat tindakan body shaming usahakan untuk cuek dan seolah-olah tidak terperngaruh.

Seseorang yang mendapat perlakuakan body shaming harus mampu bersikap cuek degnan raut wajah yang tetap bagus dan seolah-olah tidak terpengaruh.

Selain itu, cara menanggapi seseorang yang sering melakukan body shaming ialah mengajak bertemu hanya berdua.

Ketika bertemu berdua, akan diassertive atau dengan kata lain mengajak berkomunikasi tentang tindakan body shaming yang telah dilakukan.

Maka, dalam keadaan tersebut pelaku body shaming akan memahami bahwa tindakan yang dilakukan merupakan tindakan yang salah.

Baca juga: Terdapat 8 Orang Tertular Virus Omicron BA.4 dan BA.5 , WHO Sebut Covid-19 di Indonesia Masih Baik

2 dari 2 halaman

Adib Setiawan, S.Psi mengatakan bahwa, saat melakukan tindakan assertive tidak perlu dilakukan saat itu juga.

Karena melakukan tindakan assertive di waktu yang sama malah akan memperburuk suasana.

Adib Setiawan, S.Psi menyampaikan, tidak ada salahnya seseorang tersebut diajak bertemu dihari lain, sehingga pelaku akan merasa peka dan peduli ternyata tindakan yang dilakukan adalah tindakan yang salah.

Kadang kala pelaku tidak merasa bersalah karena memang tidak diingatkan dan tidak ada yang komplain dengan apa yang telah dilakukan.

Sehingga pelaku akan merasa nyaman-nyaman saja melakukan tindakan buruk tersebut, karena kebanyakan orang ketika mendapatkan tindakan body shaming tidak mengingatkan pelaku bahwa tindakannya tidak baik.

Adib Setiawan, S.Psi mengatakaan, jika pelaku body shaming diingatkan diforum dan waktu yang berbeda akan ada perubahan, karena pada hakikatnya manusia itu baik dan tidak ada niiat untuk melukai oranglain.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak di Yayasan Praktek Psikolog Indonesia. Kamis (9/12/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comJerawat PunggungJerawatPenanganan jerawatbopengdr. Connie Calista Thambody shamingAdib Setiawan S.Psi. M.Psi. Hariara Nabolon Kumawus Biapong
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved