TRIBUNHEALTH.COM - Gagap merupakan masalah ketidaklancaran dalam bentuk pengucapan kata ataupun kalimat yang kerap dialami anak-anak dan dewasa.
Gagap seringkali terjadi pada perkembangan anak pada usia 3 sampai 5 tahun.
Gagap muncul akibat perpaduan dari faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal memang berada didalam diri seseorang yang mengalami gagap, atau lebih ke arah neurology basiclynya dan kemampuan seperti kemampuan bahasa, kemampuan kognitif, memory, dan sebagainya.
Jika seseorang tersebut sudah memiliki faktor internal, maka akan berpeluang lebih untuk mendapatkan kondisi gagap.
Tetapi faktor internal belum tentu menjadikan seseorang menjadi gagap, karena harus ada pula faktor eksternal.

Baca juga: dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K. Paparkan Terapi yang Perlu Dilakukan Pasien Stroke
Biasanya kasus-kasus gagap secara bersamaan harus disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal.
Seringkali kita mendengar anak-anak mengulang kata-kata, pada tahapan tersebut anak sebenarnya baik-baik saja dan disarankan orangtua agar tidak panik.
Gagap memang menunjukkan rasio penggagap normal antara laki-laki dan perempuan yakni 2 : 1.
Basicly antara laki-laki dengan perempuan, informasi untuk kemampuan bahasanya saja sudah berbeda.
Laki-laki mampu memproduksi kata setiap hari hanya 5000, sedangkan wanita dalam sehari mampu memproduksi 25.000 kata.
Baca juga: Keluhan Gigi Ngilu Tidak Selalu karena Gigi Sensitif, Begini Ulasan drg. Anastasia
Budaya antara anak laki-laki dengan anak perempuan dari cara bermainnya sudah berbeda.
Pada anak perempuan, cara bermainnya tergolong roleplay, misalkan menjadi guru, masak-masakan dan saat bermain penuh dnegan bahasa.
Sedangkan anak laki-laki saat sedan bermain tegolong non verbal.
Faktor eksternal seperti ekspetasi orangtua antara anak laki-laki dan anak perempuan bisa dibilang berbeda.
Ini disampaikan pada channel youTube KompasTV bersama dengan Hikmatun Sadiah. Seorang terapis wicara. Senin (6/11/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)