TRIBUNHEALTH.COM - Gusi yang cenderung menggelap tentu akan membuat rasa tidak nyaman.
Hal ini biasanya berlaku pada sejumlah orang yang memiliki kebiasaan buruk yang memicu gusi menjadi gelap (Hiperpigmentasi).
Untuk menangani hal ini, dokter gigi menganjurkan melakukan tindakan pewarnaan gusi.
Baca juga: Perhatikan Tanda-tanda Gusi Sehat yang Perlu Dipahami dari Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP.
Tindakan pewarnaan gusi ini dilakukan dengan teknik mengambil jaringan yang telah mengalami hiperpigmentasi.
Pernyataan ini diungkapkan oleh drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati.

Diharapkan dari tindakan tersebut, muncul proses regenerasi (pemulihan jaringan).
"Jadi diharapkan jaringan yang baru tersebut menjadi lebih pink, soft, dan sama dengan warna gingiva (gusi) yang sehat," papar Anastasia dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.
Tindakan pewarnaan gusi ini dapat dilakukan dengan metode Depigmentasi.
Baca juga: Anomali Gigi Bungsu Bisa Memicu Kondisi Operkulitis Hingga Perikoronitis, Begini Penjelasannya
Depigmentasi adalah suatu metode untuk mengurangi warna gusi yang mengalami hiperpigmentasi.
Tindakan Depigmentasi ini telah banyak dilakukan dengan anjuran dari dokter gigi yang berkompeten.

Umumnya hasil Depigmentasi ini hanya bisa bertahan 3 bulan hingga 3 tahun lamanya, setelah itu pasien dianjurkan melakukan tindakan Depigmentasi kembali.
Jenis Depigmentasi
Depigmentasi memiliki 2 jenis, di antaranya adalah tindakan bedah dan melalui cara kimia.
Di antara keduanya, Depigmentasi melalui kimiawi sudah mulai banyak ditinggalkan. Sementara tindakan bedah lebih banyak digunakan.
Baca juga: Adakah Jarak Waktu Makan dengan Sikat Gigi? Ini Kata Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP.
Dalam pelaksanaan tindakan bedah, dapat memanfaatkan pisau bedah atau melakukan cara fisik lain, seperti Boor ablation method.
Disebutkan, Boor ablation method paling mudah dilakukan dari berbagai jenis tindakan lain.

Meski begitu, tindakan Boor ablation method membutuhkan waktu yang cukup lama dan keahlian khusus dari seorang dokter gigi.
"Termasuk dokter bisa menentukan kedalaman dari epitel. Ini membutuhkan keahlian dan jam terbang dari dokter tersebut," jelas Anastasia.
Baca juga: Mengenal Gejala Kanker Lidah, Termasuk Terjadinya Pendarahan hingga Rasakan Sensasi Terbakar
Berbanding jauh dengan Boor Ablation, di antara berbagai tindakan Depigmentasi, Radiosurgery dianggap tindakan yang paling cepat menunjukkan hasil dan minimal risiko.
Namun sayangnya perlu dilakukan secara berulang, per setiap tahapan.
Syarat Tindakan Depigmentasi

Depigmentasi dapat dilakukan dengan sejumlah tindakan, seperti:
- Boor ablation method
- Electrosurgery
Baca juga: drg. Munawir Usman Jelaskan Beberapa Kejadian yang Menyebabkan Gigi Tanggal
- Laser ablation
- Radiosurgery
Tentunya berbagai tindakan di atas hanya bisa dilakukan jika kondisi pasien memenuhi persyaratan.

Dua di antaranya tidak memiliki suatu penyakit keganasan, seperti sarkoma atau kanker serta memiliki kondisi kesehatan yang prima.
Maka dari itu dalam tindakan Depigmentasi harus berdasarkan penegakan diagnosa yang betul-betul akurat.
Baca juga: Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP Ungkap Tindakan Medis untuk Mengatasi Radang Gusi
"Karena jika mengalami hiperpigmentasi yang dipicu oleh anomali yang berat, seperti kanker tentu saja terapinya berbeda."
"Bila tetap dilakukan maka akan menimbulkan kondisi yang tidak ideal pada kanker yang dimaksud," ungkap Anastasia.

Anastasia menyebut, tindakan depigmentasi ini sangat dianjurkan jika berkonsultasi dengan ahlinya.
Yaitu seorang Dokter Gigi Spesialis Periodonsia dan Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut.
Warna Gusi Sehat
Gingiva atau gusi adalah bagian dari jaringan periodonsium terluar.
Gusi berfungsi sebagai pelindung tulang alveolar dan akar gigi pada batas cementoenamel junction serta sebagai barier dari faktor mekanik dan kimia yang masuk pada rongga mulut.
Baca juga: Prinsip Utama Cegah Penyakit Radang Gusi atau Gingivitis menurut Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG.
Lebih dari itu, gusi juga memiliki peran sebagai fungsi estetika.
Anastasia mengatakan, ukuran gusi yang sehat berwarna pink muda hingga pink keunguan.

Masyarakat perlu jeli dalam melihat kondisi warna gusi, karena bila tidak sesuai dengan warna pada umumnya patut untuk dicurigai adanya anomali.
Untuk mengetahui tanda warna gusi bermasalah, cukup dapat dilihat dengan melakukan pemeriksaan SAMURI (Periksa Mulut Sendiri).
Baca juga: Gunakan Behel Gigi setelah Pasang Headgear jika Tidak Ingin Rahang Kembali Maju
"Untuk melihat adanya perubahan terkait warna, bentuk, konsistensi, dan sebagainya," sambungnya.
Jika setelah ditelusuri warna gusi menjadi lebih gelap, maka perlu segera mencari tahu faktor penyebabnya.
Bisa jadi salah satu penyebabnya adalah peradangan pada gusi.

Lalu jika sudah diketahui penyebabnya, segera berkunjung ke dokter gigi untuk berkonsultasi.
Anastasia menyebut, warna pada gusi dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Di antaranya:
- Melanin
Baca juga: Asal Muasal Penyakit Periodontitis dan Cara Mengantisipasinya, Simak Penjelasan drg. Arifah Hariadi
- Melanoid
- Oksihemoglobin
- Bilirubin

- Karoten
- dan zat besi.
Pigementasi pada gusi sangat dipengaruhi oleh intensitas Melanogenesis (pembentukan melanois) dan pengaturan vaskularisasi gingiva.
Baca juga: Dokter Sebut Berbagai Kebiasaan Buruk yang Bisa Sebabkan Radang Gusi Timbul Kembali
"Jadi apabila kondisi normal tidak ada anomali berupa radang tentu saja idealnya warna itu merata," ungkap Anastasia.
Peruahan warna pada gusi yang disebabkan oleh radang diakibatkan adanya perubahan vaskularisasi atau pendarahan pada area tersebut.
Baca juga: Ketahui Langkah Pencegahan Gingivitis atau Radang Gusi yang Bisa Dilakukan di Rumah
Penjelasan Dokter Gigi R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)