TRIBUNHEALTH.COM - Beberapa bulan belakangan ini merebak penyakit cacar monyet yang meresahkan masyarakat dunia.
Munculnya cacar m membuat sebagian masyarakat mengira penyakit ini hampir serupa dengan cacar air.
Padahal meskipun sama-sama tergolong cacar, namun cacar monyet dan cacar air memiliki sejumlah perbedaan.
Baca juga: Mengenal Berbagai Bekas cacar dan Cara Mengobatinya, Dokter Kulit Tegaskan Tak Boleh Digaruk
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Zahra Ayu Lukita Sari menjelaskan perbedaan penyakit cacar monyet dengan cacar Air.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, perbedaan tersebut dapat dilihat dari:
1. Proses Penularan

Perlu ditelusuri terlebih dahulu sebelum mengalami gejala cacar.
Misalnya, cari tahu apakah sebelumnya telah melakukan kontak dengan penderita cacar Monyet atau hewan.
Baca juga: Gejala Urtikaria Kolinergik, Ruam dan Gatal yang Muncul saat Berkeringat dan Kepanasan
Bila mengalami cacar air, proses penularan hanya dari manusia ke manusia tanpa ada kontak dengan binatang.
2. Keluhan Ruam Kulit
Keluhan ruam kulit penderita cacar air dengan cacar monyek menunjukkan tanda yang nampak berbeda.

Untuk membedakan tanda ruam ini, hanya dokter dokter spesialis yang bisa mengidentifikasi.
3. Masa Inkubasi
Secara general penderita akan sama-sama memiliki keluhan timbul bintil berisi air.
Meski begitu, masa inkubasi cacar air dengan cacar monyet cukup berbeda.
Baca juga: dr. Alia Kusuma Sebut Seseorang yang Pernah Mengalami cacar Air Bisa Mengalami Infeksi Ulang
Ketika menderita cacar air, perubahan dari bercak merah menjadi bintil berisi air begitu cepat. Yakni cukup hanya membutuhkan kurun waktu 24 jam.
Setelah timbul bintil air, maka akan berubah menjadi luka pada kulit.

Baca juga: Kulit Gatal Disertai Sensasi Terbakar tapi Tak Ada Luka? Waspada, Bisa Jadi Tanda Kerusakan Saraf
Berbeda dengan proses cacar monyet yang cenderung membutuhkan waktu lebih lama.
Perubahan dari bercak merah, berlanjut bintil berisi air membutuhkan waktu 2 sampai 5 hari lamanya.
Cacar Monyet Sudah Umum Terjadi
Cacar monyet adalah penyakit yang sebenarnya cukup umum ditemui di wilayah tertentu.
Pertama kali cacar monyet ditemukan di wilayah Benua Afrika, tepatnya di Negara Kongo.
Baca juga: Mengenal Berbagai Bekas cacar dan Cara Mengobatinya, Dokter Kulit Tegaskan Tak Boleh Digaruk
Awal mula munculnya cacar monyet berasal dari hewan primata, yaitu kera.
Meski berasal dari primata, penyakit ini dapat menular pada manusia. Proses penularan melalui kontak erat

"Jadi misalnya primata tersebut memiliki penyakit cacar (cacar monyet) lalu kontak dengan manusia," ujar Zahra.
Baca juga: Penderita cacar Kerap Dilarang Keluar Rumah, Dokter Spesialis Ungkap 3 Sisi Positif Ini
Kontak ini dapat terjadi melalui, gigitan atau membersihkan primata saat ada luka pada tangan.
Sehingga kulit terkena cairan dari primata, berlanjut terjadinya proses penularan.
Gejela Cacar Monyet
Sama seperti virus lainnya, penyakit cacar monyet juga memiliki masa inkubasi.
Yakni dari awal seseorang yang sudah kontak erat bersama primata atau orang yang terduga terkena cacar monyet, maka akan ada waktu berkisar 5 hingga 7 hari hingga kemudian timbul gejala.
Sejumlah gejala cacar Monyet yang bisa dikenali, antara lain:

- Demam
- Flu
- Nyeri sendi
Baca juga: 4 Makanan Berikut Dapat Memperburuk Gejala Radang Sendi, Termasuk Olahan Tinggi Garam
- Kurang nafsu makan.
Empat gejala di atas akan mucul pada hari ke 2 hinga hari ke 4, pasca tertular penyakit cacar air yang selanjutnya akan mereda.
Namun meski sejumlah gejala mereda, maka akan timbul gejala baru yakni adanya ruam atau bercak kemerahan pada kulit.

Apabaila tidak kunjung diobati, maka ruam pada kulit ini akan menetap hingga 2 minggu lamanya dan akan mengalami perbaikan gejala dengan sendirinya. Tentunya keadaan ini hanya berlaku pada kasus yang ringan.
Baca juga: Gejala dan Pengobatan Herpes Zoster, Penyakit yang Disebabkan oleh Virus cacar Air
Kondisi ini cukup wajar terjadi, mengingat cacar monyet adalah virus sehingga membuat tubuh mampu mengobat virus ini.
Penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Zahra Ayu Lukita Sari ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)