Breaking News:

Penderita Cacar Kerap Dilarang Keluar Rumah, Dokter Spesialis Ungkap 3 Sisi Positif Ini

Rupanya larangan keluar rumah justru memiliki dampak positif pada orang yang menderita cacar

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Freepik.com
Ilustrasi sakit cacar harus istirahat dan tak boleh keluar rumah 

TRIBUNHEALTH.COM - Orang yang tengah sakit cacar biasanya tidak diperbolehkan untuk terkena angin alias keluar rumah.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Robert Sinto, Sp.PD., melihat satu sisi positif.

Menurutnya, larangan itu lebih dimaksudkan agar tidak menularkan cacar ke orang lain.

Penjelasan tersebut dipaparkan dr. Robert Sinto, Sp.PD dalam program Ayo Sehat Kompas TV edisi Jumat (4/6/2021).

"Tujuannya mungkin, kalau kita melihat masa lalu yang diajarkan orangtua, supaya kita tidak menularkan pada orang lain," katanya, dikutip TribunHealth.com.

Pasalnya penyakit cacar tergolong mudah menular.

Baca juga: Mengapa Cacar Bisa Sebabkan Kematian Dok?

Baca juga: Dokter Jelaskan Cara Hilangkan Bekas Cacar Air di Area Wajah

Ilustrasi cacar air akibat virus Varicella zoster
Ilustrasi cacar air akibat virus Varicella zoster (jabar.tribunnews.com)

Dengan tidak keluar rumah, maka potensi penularan bisa lebih dihindari.

"Itu kan kata kunci pertama. Karena dia sangat mudah sekali menular, jangan sampai kita membawa masalah untuk orang lain," lanjut dr. Robert Sinto, Sp.PD.

Selain itu, larangan keluar rumah juga berkaitan dengan keharusan untuk istirahat.

"Kedua, harus istirahat karena termasuk penyakit virus yang butuh kekebalan tubuh yang harus dibangun dengan istirahat dan nutrisi yang cukup," paparnya.

2 dari 4 halaman

"Ketiga, dikhawatirkan lagi kalau keluar, bertemu dengan lingkungan yang kotror kemudian dia akan bisa menginfeksi bintil atau cacar yang sedang dialami."

"Jadi mungkin itu segi positif yang bisa kita pertimbangkan untuk bisa menilai nasihat orangtua tersebut," tandas dr. Robert Sinto, Sp.PD.

Penjelasan tentang sakit cacar

Ilustrasi penyakit cacar air
Ilustrasi penyakit cacar air (kompas.com)

Baca juga: Dok, Jenis Cacar Apa yang Paling Berbahaya untuk Manusia?

Baca juga: Dok, Benarkah saat Cacar Tak Boleh Minum Susu Full Cream?

"Jadi cacar itu adalah bintil yang berisi air, biasanya ada dasarnya ruam kemerahan," papar dr Robert dikutip TribunHealth.com.

Lebih lanjut, dr Robert menyebut cacar bisa terjadi pada seluruh area tubuh atau pada area tertentu saja.

Kedua kemungkinan itu bisa terjadi, bergantung pada jenis cacar yang menyerang.

Satu di antara cacar yang kerap terjadi adalah cacar air.

Penyakit menular ini disebabkan virus varicella zoster.

Gejala yang muncul biasanya berupa demam, sakit kepala, disertai turunnya nafsu makan.

"Jadi bentuknya nanti awalnya adalah bintil berisi air, kemudian lama-lama mengering kemudian mengelupas," paparnya.

Ilustrasi seseorang terkena cacar air
Ilustrasi seseorang terkena cacar air (jakarta.tribunnews.com)
3 dari 4 halaman

Bekas cacar biasanya akan menyisakan bekas berwarna kehitaman.

Namun dr Robert menyebut bekas tersebut bisa hilang sendiri.

Infeksi pada tubuh bisa berlangsung selama 7-21 hari.

Adapun penularan penyakit ini bisa melalui air liur, batuk, bersin, dan kontak dengan cairan lepuhan.

Meski penyakit sudah sembuh, virus cacar tak hilang dari tubuh.

"Virusnya tidak hilang. Jadi virusnya itu akan ngumpet di bagian syaraf tubuh kita."

"Pada keadaan normal, pada keadaan daya tahan tubuh baik, dia akan tertidur."

Tapi ketika kekebalan tubuh menurun, virus bisa saja hidup kembali.

Ketika itulah tubuh bisa terserang cacar ular.

Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.

4 dari 4 halaman

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comcacar airpenularan cacar airdr. Robert Sinto Kue Bluder Kim Cua Museum PETA
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved