TRIBUNHEALTH.COM - Pemberian Air Susu Ibu (ASI) sangat penting bagi tumbuh kembang bayi.
Sebagian besar profesional kesehatan merekomendasikan pemberian ASI eksklusif setidaknya selama 6 bulan atau lebih lama, dilansir TribunHealth.com dari Healthline.
ASI mengandung semua yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya, dalam semua proporsi yang tepat.
Komposisinya bahkan berubah sesuai dengan kebutuhan bayi yang berubah, terutama selama bulan pertama kehidupan.
Selama hari-hari pertama setelah melahirkan, payudara menghasilkan cairan kental dan kekuningan yang disebut kolostrum.
Baca juga: Pemberian ASI Eksklusif Bisa Cegah Kemungkinan Obesitas dan Berbagai Penyakit Berikut Ini
Baca juga: Masih Menyusui, Berikut Ini Tips Aman Turunkan Berat Badan setelah Melahirkan, Harus Bertahap

Cairan tersebut tinggi protein, rendah gula, dan sarat dengan senyawa bermanfaat.
Ini benar-benar makanan yang luar biasa dan tidak tergantikan oleh formula.
Kolostrum adalah ASI pertama yang ideal dan membantu perkembangan saluran pencernaan bayi yang belum matang.
Setelah beberapa hari pertama, payudara mulai memproduksi susu dalam jumlah yang lebih besar seiring dengan pertumbuhan perut bayi.
Tentang satu-satunya hal yang mungkin kurang dari suplai ASI adalah vitamin D.
Kecuali ibu memiliki asupan yang sangat tinggi, ASI Anda tidak akan cukup.
Tetes vitamin D biasanya direkomendasikan oleh dokter.
ASI mengandung antibodi penting

Baca juga: Pemberian ASI Pengaruhi Perkembangan Otak Bayi, Punya Efek Positif pada Jangka Panjang
Baca juga: Payudara yang Terinfeksi Jamur Candida Bisa Tularkan Sariawan pada Bayi saat Menyusui
ASI sarat dengan antibodi yang membantu bayi melawan virus dan bakteri, yang sangat penting di bulan-bulan awal kehidupan.
Ini terutama berlaku untuk kolostrum, susu pertama.
Kolostrum menyediakan sejumlah besar imunoglobulin A (IgA), serta beberapa antibodi lainnya.
Saat ibu terpapar virus atau bakteri, ia mulai memproduksi antibodi yang kemudian masuk ke dalam susu.
IgA melindungi bayi dari sakit dengan membentuk lapisan pelindung di hidung, tenggorokan, dan sistem pencernaan bayi.
Formula tidak memberikan perlindungan antibodi untuk bayi.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa bayi yang tidak disusui lebih rentan terhadap masalah kesehatan seperti pneumonia, diare, dan infeksi.