Breaking News:

dr. Henny Kartika, Sp.OG Jelaskan Kondisi yang Tidak Disarankan untuk Eracs

Persalinan metode eracs saat ini sedang hangat menjadi perbincangan masyarakat. Metode eracs ini dikenal dengan operasi yang lebih minimal nyerinya.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
freepik.com
ilustrasi ibu hamil yang hendak melahirkan 

TRIBUNHEALTH.COM - Saat ini persalinan metode ercs sedang menjadi perbincangan hangat dimasyarakat.

Metode eracs dikenal dengan metode yang minim rasa nyeri pasca persalinan.

Dalam waktu 2 jam pasca persalinan, ibu sudah bisa melakukan mobilisai ringan.

Managemen rasa nyeri metode eracs lebih minimal dibandingkan dengan cesar yang sebelumnya.

Sebetulnya cesar yang sebelumnya tidak membutuhkan waktu yang lama dalam proses penyembuhan, setiap operasi dengan metode management pain atau minimalisir nyeri tergolong lebih baik.

Ketika operasi yang membuat pasien sulit untuk bergerak sebetulnya ialah tidak tahan dengan rasa nyeri dan rasa sakit.

ilustrasi ibu hamil yang hendak melahirkan
ilustrasi ibu hamil yang hendak melahirkan (freepik.com)

Baca juga: Headgear dan Facemask untuk Atasi Kelainan Rahang, Bolehkah Digunakan Sekaligus? Ini Kata Dokter

Dengan metode eracs yang minimal nyeri, maka pasien bisa lebih mudah bergerak.

Namun kembali lagi pada setiap individunya, karena setiap pasien tentu saja berbeda-beda.

Persalinan dengan metode cesar bukan yang eracs pun apabila pasien bisa mobilisasi dengan cepat dan memiliki semangat yang baik maka akan lebih cepat untuk pulih.

dr. Henny menyampaikan perbedaan dari metode cesar dan eracs yakni pada metode eracs dalam waktu 30 menit pasca operasi pasien sudah bisa memiringkan badan, 2 jam bisa duduk dan 6 jam selang kateter sudah bisa dilepas.

Baca juga: Selain Infeksi, Apa Keparahan Akibat Gigi Berlubang Tidak Segera Dicabut? Begini Kata Dokter

2 dari 2 halaman

Sedangkan metde cesar biasa, kemungkinan pasien akan sedikit lebih lama untuk bisa melakukan mobilisasi ringan.

Dalam tindakan medis terdapat indikasi dan kontra indikasi.

Pasien-pasien yang diindikasikan untuk persalinan cesar dengan eracs sendiri adalah pasien yang bisa dilakukan persiapan khusus sebelum dilakukan operasi atau bisa disebut dengan pasien elektif (perencanaan).

dr. Henny menekankan bahwa eracs lebih dominan ke dokter anastesi dan masing-masing dokter memiliki teknik dan seni yang berbeda sehingga operasi pasien bisa direncanakan semaksimal mungkin.

Pasien yang tidak bisa dilakukan eracs ialah kehamilan pasien dengan pemberat.

Baca juga: Anak Asma yang Tidak Segera Ditangani Bisa Berisiko Komplikasi, Ini Penjelasan Dokter

Misalkan pasien sudah mengalami pendarahan aktif, bayi sudah mengalami keadaan gawat janin, bahkan pemberatnya seperti hal-hal yang menyebabkan akan memperpanjang waktu operasi.

Hal-hal yang menyebabkan akan memperpanjang waktu operasi misalnya pasien memiliki riwayat operasi sebelumnya dan memiliki riwayat perlengketan dan adanya riwayat operasi saat membuka perut, sehingga dikhawatirkan beresiko mengalami perlengketan.

dr. Henny menyampaikan, jika pasien mengalami hal-hal yang memperpanjang waktu operasi, maka tidak bisa dilakukan operasi metode eracs karena kemungkinan operasi tersebut tidak berhasil.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung bersama dengan dr. Henny Kartika, Sp.OG. Seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi. Kamis (21/4/2022)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Erupsi gigidr. Henny Kartika Sp.OG.ERACS (Enhanced Recovery After Cesarean Surgery) Museum PETA
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved