TRIBUNHEALTH.COM - drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati jelaskan mengenai anomali yang dapat terjadi akibat gigi bungsu yang bermasalah.
Gigi bungsu atau sering disebut dengan wisdom teeth merupakan gigi geraham ketiga atau terakhir yang terletak di bagian paling belakang dari rahang.
Gigi bungsu ini biasanya bererupsi terakhir kali dan biasanya tumbuh pada fase ketika seseorang sedang tumbuh menuju fase usia dewasa.
Disebut juga dengan wisdom teeth karena biasanya gigi bungsu ini tumbuh pada kisaran usia 17 tahun hingga 21 tahun, namun ada beberapa peneliti yang membuat kisaran lebih besar sekitar 16 tahun hingga 26 tahun.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Tangerang program Sapa Dokter.
Menurut drg. Anastasia, gigi bungsu ini memiliki anomali dengan presentasi yang lumayan besar yang artinya sebagian orang dapat mengalami anomali akibat pertumbuhan gigi bungsu tersebut.
Baca juga: Kondisi Gigi Bungsu yang Bermasalah Perlukah Dicabut? Begini Ulasan drg. Andi Tajrin M.Kes Sp.BM(K)

Berikut ini beberapa anomali yang mungkin dapat terjadi akibat pertumbuhan gigi bungsu.
1. Impaksi Gigi
Impaksi gigi merupakan sesuatu yang terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara ukuran dan betuk gigi terhadap rahangnya.
2. Operkualitis
Operkualitis merupakan kejadian infeksi pada jaringan atas gigi geraham bungsu yang terjadi akibat gigi bungsu belum erupsi atau belum tumbuh sempurna.
Kemudian diatasnya masih ada selaput mukosa dimana dalam kesehariannya orang tersebut sering mengalami trauma seperti tergigit oleh gigi antagonis atau gigi lawannya.
Baca juga: Sisa Makanan Menyelip dan Pembersihan Karang Gigi yang Telat Menimbulkan Keluhan Nyeri Gigi Bungsu
3. Perikoronitis
Perikoronitis ialah suatu kejadian peradangan pada gusi sekitar gigi yang belum tumbuh sempurna.
Kondisi ini dipicu akibat adanya gusi yang membuka yang akhirnya kantong pada gusi yang membuka tersebut memicu terjadinya food debris atau penumpukan sisa makanan.
Kondisi ini dapat mempersulit dalam proses pembersihan yang akhirnya dapat memicu terjadinya suatu peradangan.
"Ini yang paling sering dialami ketika gigi bungsu bermasalah selain rasa nyeri dan rasa sakit," tutur drg. Anastasia.
Baca juga: Keterbatasan Ruang Sebabkan Gigi Bungsu Kerap Timbulkan Masalah Kesehatan saat Tumbuh

4. Karies Gigi
Karies gigi terjadi akibat adanya kerusakan pada gigi bungsu yang sedang proses tumbuh atau sudah tumbuh tetapi posisinya tidak ideal.
drg. Anastasia menerangkan, kondisi ini bisa melibatkan lapisan pertama gigi atau bagian enamel, dentin, dan bahkan lapisan terdalam yaitu area pulpa.
Selain itu kondisi ini juga bisa memicu kejadian peradangan dan gangguan pada gigi yang menyebabkan infeksi pada area gigi itu sendiri hingga pada jaringan pendukung gigi.
Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Melakukan Operasi Pencabutan Gigi Bungsu? Ini Penjelasan drg. Nadia Yuniastuti
5. Kista Folikuler
Kista folikuler tejadi ketika gigi mengalami impaksi dan miring yang akhirnya terjadi reaksi infeksi yang berulang yang memicu kejadian peradangan di area tersebut.
Area peradangan tersebut dapat hancur yang akhirnya membentuk suatu kista.
Baca juga: drg. Munawir : Retensi Makanan Seringkali Menjadi Penyebab Pengeroposan Gigi Bungsu

6. Penekanan area saraf
drg. Anastasia menyebutkan, seperti yang kita ketahui bahwa gigi bungsu pada rahang bawah atau mandibula itu letaknya di bagian dalam dan berdekatan dengan nervous arceus inferior.
Kondisi ini letaknya berdekatan dengan persarafan, pada beberapa orang gigi bungsu tersebut dapat menekan persarafan yang ditandai dengan rasa yang khas seperti baal dan nyeri terus menerus.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati dalam tayangan YouTube Tribun Tangerang program Sapa Dokter pada 11 Maret 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)